Bagi mereka yang belum memiliki riwayat kredit (lulusan baru, pekerja lepas, pekerja konten dan lainnya), aplikasi SkorLife akan membantu mereka untuk mulai membangun skor kredit mereka.
Dalam dua skenario tersebut, SkorLife menawarkan tips berbasis AI yang terpersonalisasi guna membantu pengguna dalam membuka akses kredit yang lebih luas.
Tanpa pesaing langsung di pasar, SkorLife beroperasi di ruang 'ladang hijau'. Pasalnya, Indonesia saat ini memiliki 92 juta catatan kredit di biro-bironya.
Sementara itu, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini tidak memiliki akses terhadap informasi tersebut. SkorLife mengharapkan sekitar 2,5 juta pengguna New to Credit (NTC) per tahun ke depan.
Para Pendiri SkorLife adalah Veteran Terkemuka di Ekosistem Teknologi Lokal
CEO SkorLife Ongki Kurniawan merupakan mantan Country Head di Stripe Indonesia. Sebelumnya, Ongki menjabat sebagai Executive Director di Grab, Managing Director di LINE, dan menjabat berbagai posisi senior di XL Axiata, BCG dan beberapa perusahaan ternama lain.
Sementara, COO SkorLife Karan Khetan adalah salah satu pendiri di 5x, BookMyShow Southeast Asia, Lamudi, mantan MD di Rocket Internet dan masih banyak lagi.
“SkorLife adalah perusahaan pembangun kredit pertama di Indonesia. Meskipun ini masih awal, namun SkorLife telah menjadi perusahaan yang menentukan kategori. Tekad kami diperkuat dan divalidasi oleh kepercayaan kolektif dari para investor awal kami. Dengan jaringan dan pengetahuan mereka, SkorLife berada di posisi yang tepat untuk memimpin muatan kredit konsumen di tanah air,” tutur Ongki.
“Melalui layanan kami, individu dapat membangun dan meningkatkan profil kredit mereka dengan fitur-fitur, seperti tip dan saran yang dipersonalisasi. Kami juga akan membantu membawa lebih banyak pengguna NTC ke dalam flip,” tambah Ongki.
Sementara, Karan menambahkan, “Kami memecahkan masalah yang sebenarnya. Kami telah mengumpulkan umpan balik dari ratusan pengguna, dan kami melihat kesenjangan yang jelas dalam siklus hidup kredit di Indonesia. SkorLife adalah satu-satunya layanan pemantauan kredit yang berfokus pada konsumen, gratis, instan, dan layanan pemantauan kredit berbasis seluler. Saat ini, orang Indonesia tidak mengetahui pinjaman yang mereka miliki atau bahkan tidak merencanakan kelayakan kredit mereka. Akses ke kredit yang 'benar' akan menjadi bagian besar dari percakapan selanjutnya. Kami percaya, SkorLife akan berperan penting dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di negara ini.”
Saat ini, SkorLife memiliki 19 karyawan, dengan rencana peningkatan menjadi 40 karyawan dalam tim mereka. Iterasi pribadi aplikasi (alpha) telah diunduh lebih dari 3.000 kali, dan bertambah 50 hingga 60 pengguna baru per hari secara organik.
Statistik adopsi pribadi ini melampaui target internal SkorLife sebanyak lebih dari 7x. Perusahaan akan segera membuat aplikasinya tersedia untuk diunduh publik.
Adrian Li, Founder & Managing Partner AC Ventures, mengungkapkan keyakinannya terhadap SkorLife.
“Peluang di Indonesia sangat besar. Meskipun ruang tersebut relatif belum dimanfaatkan, ukuran pasar kredit konsumen mendekati US$185 miliar. Oleh karena itu, selalu menjadi tantangan di sini, mengingat pemberi pinjaman tidak pernah dapat menarik kesimpulan yang benar-benar holistik tentang peminjam berdasarkan informasi yang terbatas dan terfragmentasi,” jelas Adrian.
“Tetapi dengan data yang telah terkumpul, menunggu untuk dibuka dan digunakan secara bermakna dalam consumer-facing app, kami sangat antusias dengan visi dan misi SkorLife untuk membantu orang-orang memegang kendali atas masa depan keuangan mereka,” sambung Adrian.
Baca Juga: Dapat Suntikan Dana Rp900 M, Jet Commerce Bakal Dorong Pertumbuhan Bisnis Regional
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR