Transformasi digital saat ini sudah menjadi hal yang tidak bisa dihindari lagi. Tak hanya di kota-kota besar, transformasi digital juga perlu hadir di desa.
Dengan adanya transformasi digital di desa, sebuah desa akan menjadi lebih maju dan dapat disebut smart village (desa cerdas).
Dalam presentasinya di acara bertajuk “Percepatan Transformasi Digital Desa” yang digelar secara daring, Kamis (8/9/2022), Bambang Dwi Anggono, Direktur LAIP, Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) mengungkapkan bahwa ada dua transformasi digital di desa saat ini, yakni transformasi digital desa modern dan desa digital.
Untuk transformasi digital desa modern di Tanah Air, Ada empat aspek utama. Yang pertama, terkait Administrasi Pemerintahan, yang di mana pemanfaatan e-Government dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa.
“Kita harus melakukan pembenahan terhadap administrasi pemerintah desa. Dengan memanfaatkan e-Government, memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang terpadu dan tidak lagi aplikasi masing masing,” ujar Bambang.
Seperti diketahui, banyak desa saat ini membuat aplikasi secara masing-masing. Akibatnya, banyak desa yang sibuk mengintegrasikan data-data masyarakatnya mulai dari data kependudukan, ketenagakerjaan, kesehatan dan lainnya.
“Itu kita belum cerdas sebenarnya. Kita harus membangun Aplikasi Desa Nasional. Kenapa? Tentu sebuah desa ingin pemkabnya atau pemerintah pusat tahu permasalahan yang ada di desa. Untuk bisa membuat mereka tahu, maka perlu menggunakan aplikasi yang disediakan pusat. Karena aplikasi yang dibuat oleh pusat itu bisa diakses oleh pemkab. Dengan demikian, ada satu kesatuan data dan satu kesatuan informasi terkait permasalah yang ada di desa. Termasuk solusi untuk layanan publik yang ada di desa,” paparnya.
Yang kedua, Pelayanan Publik. Hal ini dengan pemanfaatan berbagai media (e-Government, media sosial dan lain-lain) dalam memberikan pelayanan publik.
“Saya liat di desa, inovasi dengan pemanfaatan media sosial dan sebagainya itu sudah diadopsi banyak desa dan itu bagus,” cetus Bambang.
Ketiga, Pembinaan Kemasyarakatan. Melakukan pembinaan kemasyarakatan dilakukan melalui pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam upaya menuju Masyarakat 5.0.
Dan yang terakhir, Pertumbuhan Ekonomi. “Mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan TIK,” tutur Bambang.
Dalam presentasi selanjutnya, Bambang juga menjabarkan empat aspek penting untuk mewujudkan desa digital di Indonesia.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR