Program Bangkit 2022 sebagaian bagian dari Kampus Merdeka menghadirkan berbagai aplikasi menarik. Salah satunya adalah aplikasi TeDi atau Teman Disabilitas.
Najma, Mahasiswi Universitas Padjadjaran dan pemimpin kelompok TeDi, menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi TeDi berawal dari pertanyaan yang muncul di benak timnya, apakah saat ini teknologi sudah dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, atau hanya hiburan semata.
“Dari sini, kami berpikir bahwa sebaiknya kemajuan teknologi saat ini digunakan untuk membantu orang-orang yang sangat membutuhkan. Salah satunya adalah penyandang disabilitas karena masih banyak diskriminasi dan kesulitan yang mereka rasakan,” ujar Najma.
TeDi merupakan aplikasi mobile Indonesia pertama yang memiliki fitur-fitur untuk membantu tiga tipe disabilitas sekaligus, yaitu tunanetra, tunarungu, dan tunawicara. TeDi menawarkan fitur BISINDO translator untuk menerjemahkan bahasa isyarat, Object Detection untuk mendeteksi objek di sekitar, Currency Detection untuk membaca mata uang, dan Text Detection untuk membaca sebuah teks.
Aplikasi TeDi merupakan salah satu dari Top 15 Product-Based Capstone Project yang memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Product-Based Capstone Project adalah satu dari dua jenis proyek tugas akhir yang harus dikerjakan peserta sebagai syarat kelulusan. Proyek ini mengharuskan para siswa berinovasi membuat solusi produk bagi permasalahan yang ada di ranah publik, seperti lingkungan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi.
Proyek kedua, yaitu Company-Based Capstone Project, baru diadakan tahun ini. Dalam proyek ini, para peserta Bangkit 2022 akan diasah kemampuannya dalam menjawab tantangan riil dari industri.
Selanjutnya, aplikasi TeDi yang masih berbentuk prototype ini akan dikembangkan menjadi produk yang siap diperkenalkan pada user atau masyarakat. Di tahap ini, peserta akan mendapat bimbingan dari Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit.
Selain TeDi, tim lain yang akan mendapatkan kesempatan ini adalah EcoSense, Herbapedia, HerAi, Yourney, DressOnMe, LukaKu, Glucare, Dwicara, Fi$hku, Tanamin, Ambroise, BahanbaKu, Circle, dan Kulitku.
Program Bangkit 2022 telah meluluskan 2.517 siswa pada 6 September lalu. Program ini merupakan program andalan Kampus Merdeka untuk alur belajar cloud computing, mobile development, dan machine learning.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR