“Implementasi edge computing di Indonesia sendiri bisa dikatakan masih dalam tahap dini dimana pelanggan masih mencari tahu lebih dalam terkait use case yang dapat mereka gunakan," ujarnya.
Di beberapa industri sudah bisa kita lihat contohnya seperti di industri gaming yang memanfaatkan edge untuk memberikan user experience dan latency yang terbaik karena perusahaan gaming harus "mendekatkan" dirinya ke pengguna mereka. Selain itu, dua tantangan yang perlu diperhatikan untuk mengadopsi edge computing di Indonesia yaitu security dan infrastruktur.
Dari segi security, pelanggan harus memastikan implementasi cybersecurity seperti SASE untuk menjaga hubungan yang aman antara aplikasi dan endpointnya. Lalu dari segi infrastruktur, kesiapan edge data center yang handal dan juga infrastruktur jaringan yang baik menjadi faktor penting untuk memastikan uptime dan business continuity.
"Harapannya, dengan acara seperti Virtus Showcase 2022 ini kami bisa membantu para pelaku bisnis untuk memulai perjalanan edge computing mereka”, jelas Stephanus.
“Dell Technologies memiliki sejarah panjang membantu pelanggan kami menyederhanakan dan mendorong penerapan edge,” jelas Hendra Lesmana, country general manager,
Indonesia, Dell Technologies.
“Banyak teknologi transformasi seperti 5G dan SASE yang berkonvergensi di edge, sehingga penting bagi perusahaan untuk membangun fondasi digital untuk infrastruktur edge mereka," ucapnya.
Virtus Showcase 2022 membuka kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan berbagai solusi VMware yang memungkinkan organisasi untuk menjalankan, mengelola, dan
mengamankan aplikasi edge-native dengan lebih baik di berbagai lokasi.
Didukung dengan kemitraan di seluruh ekosistem yang luas, menjadi komitmen kami untuk memberikan solusi terintegrasi yang mulus kepada pelanggan,” ujar William Buyung, selaku Country Manager VMware Indonesia Virtus Showcase 2022 didukung oleh vendor IT terkemuka di dunia seperti VMware, Dell Technologies, Huawei, Trend Micro, Red Hat, Arista, Palo Alto, dan Yugabyte.
KOMENTAR