Seiko Epson Corp mengumumkan salah satu anak perusahaan manufaktur printer terkemuka PT Indonesia Epson Industry (IEI) mulai sekarang menggunakan energi listrik terbarukan dari sumber energi biomassa.
Transisi ke listrik terbarukan ini terjadi setelah kesepakatan yang ditandatangani pada bulan Juli lalu dengan pemasok listrik lokal yang baru saja mulai beralih dari batu bara ke energi biomassa.
IEI, yang merupakan pelanggan pertama perusahaan listrik yang mengubah ke biomassa, menggunakan sekitar 37 GWh listrik per tahun dan akan membutuhkan sekitar 22.828 ton bahan bakar biomassa per tahunnya. Energi yang digunakan untuk pembangkit listrik berasal dari sumber energi alam termasuk cangkang sawit yang terbentuk dari banyaknya pohon-pohon sawit di daerah tersebut.
Cangkang sawit dihasilkan setelah kelapa sawit diekstraksi dan sebelumnya dianggap sebagai limbah. Namun, baru saja dilihat sebagai sumber yang baik untuk bahan bakar biomassa karena mudah terbakar pada suhu tinggi dikarenakan airnya yang rendah dan kandungan kalori yang tinggi.
Dalam Visi Lingkungan yang ditetapkan pada tahun 2021, Epson berkomitmen untuk dapat bebas karbon dan sumber daya bawah tanah pada tahun 2050. Untuk mencapai tujuan dekarbonisasi yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, Epson telah memposisikan penggunaan listrik terbarukan sebagai tindakan utama dalam skema pencapaian Target Berbasis Sains 2025.
Karena itu, perusahaan telah menetapkan tujuan Utama untuk mengubah 100% listrik terbarukan di seluruh dunia pada tahun 2023.
Untuk mencapai hal ini, Epson secara berkelanjutan mengubah situsnya di seluruh dunia menggunakan sumber termasuk panel surya besar, panas bumi, dan pembangkit listrik tenaga air berdasarkan karakteristik wilayah.
“Kami bangga dapat menyelesaikan transisi ke bahan bakar biomassa,” kata Emile Pattiwael, presiden IEI.
“Epson hanyalah sebuah perusahaan, tetapi kami telah menunjukkan bagaimana kami dapat berkontribusi pada keberlanjutan dengan bekerja sama dengan mitra untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Kami sangat mendorong perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa.” lanjut Emile Pattiwael, presiden IEI.
KOMENTAR