Menggelar konferensi tahunan Aruba Atmosphere'22 SEATH dan India di Bangkok, Thailand, Aruba menekankan perlunya perusahaan melakukan modernisasi jaringan, terutama dalam menjawab tantangan lingkungan hybrid saat ini.
Jaringan statis tidak lagi memadai untuk memenuhi tuntutan bisnis saat ini. Terutama di tengah transformasi bisnis yang sedang gencar dilakukan oleh berbagai organisasi dan perusahaan.
"Ketika kondisi new normal ditandai dengan strategi hybrid cloud, berkembangnya lingkungan IoT, dan remote working, maka konektivitas adalah kunci di dunia yang disconnected ini,” jelas Steve Wood, Vice President, APJ, Aruba, perusahaan Hewlett-Packard Enterprise.
Selanjutnya, Steve menekankan pada kemampuan perusahaan untuk membangun konektivitas di mana saja dan kapan saja.
Senada dengan Steve Wood, David Hughes, Chief Product and Technology Officer, Aruba memaparkan dua pelajaran penting dari pandemi COVID-19, yaitu bersiap untuk apa pun (ready for anything) dan koneksi adalah segalanya (connection is everything).
David pun menjelaskan sejumlah tantangan yang dihadapi banyak perusahaan di era new normal saat ini. Tidak hanya cara kerja hybrid yang menjadi tuntutan, perusahaan juga dihadapkan pada tantangan akselerasi transformasi digital, pengalaman yang lebih personal, dan efisiensi.
Tiga "Ramuan" Modernisasi Jaringan
Untuk itu, Aruba menyarankan agar organisasi dan perusahaan melakukan modernisasi terhadap jaringan agar dapat mendukung upaya transformasi digital dan adaptasi terhadap cara kerja hybrid.
"Saat berfokus pada modernisasi jaringan, perusahaan yang memprioritaskan transformasi digital dan akselerasi akan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh orkestrasi, pengelolaan dan keamanan jaringan, sehingga mereka dapat mendorong pertumbuhan bisnisnya,” jelas Steve Wood di harapan para peserta Aruba Atmosphere'22 SEATH dan India.
Untuk membangun jaringan yang modern, Aruba menerapkan tiga prinsip utama: ketangkasan (agility), automasi (automation), dan keamanan (security).
Ketangkasan diperoleh melalui penerapan network-as-a-service (NaaS) yang semakin mudah bagi berbagai organisasi dan perusahaan. Selain mendorong arsitektur masa depan yang unified, cloud-native, dan standard-based, penerapan NaaS juga disebut Aruba akan membantu optimalisasi anggaran dan staf.
Sedangkan automasi dirancang untuk mewujudkan workflow yang lebih sederhana. Tambahan artificial intelligence pada automasi akan membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk merencanakan, menerapkan, dan mengelola jaringan yang mendukung konektivitas remote, di cabang, di kampus, dan di cloud.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR