Mehrish menjelaskan, Mars Advanced Research Institute (MARI) dan National Institute for Computational Sciences, Universitas Tennessee baru-baru ini membuat Mars Advanced Research Virtual Environment Lab (MARVEL) untuk melakukan analisis data secara mutakhir dan memahami dengan lebih baik, sains di balik produk dan layanan Mars.
Para spesialis dari Universitas Cambridge dan Mars Digital Technologies memanfaatkan MARVEL untuk memprediksi kemungkinan adanya aflatoksin pada jagung dengan menganalisis misalnya, data tingkat kelembapan, suhu, dan curah hujan yang dapat mempengaruhi munculnya senyawa beracun yang dihasilkan oleh cendawan tertentu ini.
MARI juga baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan AI bernama PIPA yang bertujuan mempercepat penemuan bahan nabati baru. Platform AI dari PIPA yang bernama LEAP mengombinasikan AI, grafik pengetahuan, dan bioinformatika untuk menemukan tautan antara makanan, senyawa, mikroba, dan status kesehatan.
Baca juga: Keren, Contoh Artificial Intelligence Ini Bisa Latih Wawancara Kerja
AI untuk Awasi Kesehatan Hewan
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa perusahaan di bidang consumer packaged goods (CPG) ini juga memiliki bisnis di bidang perawatan hewan peliharaan (pet care). Dan lini bisnis ini menjadi salah satu fokus Mars Inc. dalam mengembangkan contoh artificial intelligence.
Mars menafaatkan AI di bisnis makanan hewan peliharaan untuk melakukan prediksi terhadap harga komoditas, menelusuri inflasi, dan mengoptimalkan keputusan terkait harga, promosi, dan lain-lain.
Bulan Mei lalu, melalui anak perusahaannya Whistle, Mars meluncurkan perangkat pintar untuk melakukan perawatan preventif terhadap anjing peliharaan. Perangkat pintar yang ditenagai AI dan data ini digadang-gadang Mars memiliki kemampuan untuk menerjemahkan tiap gerakan anjing menjadi indeks kesehatan (wellness index) yang menyeluruh dan terpersonalisasi. Di antara gerakan yang dicatat oleh perangkat termasuk perilaku yang sehat, seperti makan, minum, menggaruk, menjilat, tidur, dan kegiatan kebugaran.
Perangkat ini memungkinkan si pemilik anjing melacak kesehatan hewan peliharaannya, termasuk mengkoneksikan perangkat yang didukung data dan AI ini ke dokter hewan.
Whistle sendiri sebelumnya merupakan startup pengembang smart collar (kerah pintar) yang diakuisisi oleh Mars pada 2016 dengan nilai mencapai US$117 juta.
Source | : | Venture Beat |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR