Industri fitness kini semakin berkembang dengan adanya intervensi teknologi, di mana teknologi seperti artificial intelligence (AI) merevolusi industri ini dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, seperti menghadirkan AI motion tracking.
Memfasilitasi kebutuhan olahraga online dan tren industri fitness, aplikasi Fita memperkenalkan fitur baru berbasis teknologi AI.
Beberapa tahun terakhir, penggunaan AI kian marak ditemui di bidang olahraga, terutama karena pengaruh positif AI terhadap peningkatan kemampuan para atlet.
Berdasarkan Allied Market Research, nilai AI di pasar olahraga dunia mencapai US$1,4 miliar pada tahun 2020, dan diproyeksikan mencapai US$19,2 miliar pada tahun 2030 dengan pertumbuhan CAGR 30,3% dari tahun 2021 sampai dengan 2030.
Indonesia sendiri telah memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Buatan 2020-2045 yang merupakan tonggak sejarah penerapan AI di Indonesia.
Ke depannya, hal ini diproyeksikan akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Strategi ini pun bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai industri.
Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita mengatakan, “Fita selalu berupaya untuk mengajak pengguna mulai hidup sehat melalui aktivitas gerak yang dilakukan sehari-hari, seperti menyalakan steps counter sembari menyelesaikan house chores, berangkat ke kantor, atau aktivitas fisik apapun.”
“Perkembangan teknologi memungkinkan kami untuk melengkapi ragam exercise dengan teknologi AI, yang mampu mendeteksi gerakan olahraga agar lebih efektif. Kali ini, Fita menjadi aplikasi kesehatan pertama di Indonesia yang memperkenalkan teknologi tersebut sebagai pelengkap program olahraga kami, sehingga dapat memberikan deteksi gerakan yang akurat agar olahraga menjadi lebih efektif dan aktivitas olahraga mandiri yang dilakukan di rumah menjadi lebih mudah dan pengguna akan semakin percaya diri,” sambung Reynazran.
Selanjutnya, seringkali terdapat kesalahan dalam aktivitas fisik yang dilakukan oleh pengguna ketika mereka beraktivitas atau berolahraga tanpa menggunakan panduan langsung dari trainer.
Teknologi AI akan menggantikan salah satu peran offline trainer untuk mendeteksi gerakan dan memperbaiki form saat exercise dilakukan, sehingga dapat memperbaiki form pengguna.
Hal ini juga menghindarkan pengguna dari bad form saat exercise yang dapat menimbulkan cedera.
Lebih lanjut, Reynazran menjelaskan bahwa Fita akan mengembangkan program olahraga untuk meningkatkan inklusivitas pengguna.
Dalam waktu dekat, Fita akan meluncurkan program workout Korean dance yang telah dilengkapi teknologi AI, yang diharapkan dapat meningkatkan keinginan berolahraga bagi pengguna muda, millennials ataupun mereka yang menggemari korean culture.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR