Searce, perusahaan konsultan teknologi yang berfokus pada solusi cloud, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan analitik data mengumumkan kemitraan strategis dengan Ayoconnect, perusahaan platform Open Finance terbesar di Asia Tenggara.
Kerja sama itu bertujuan untuk mempercepat akselerasi digitalisasi perbankan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Application Programming Interface (API). Kemitraan ini hadir sebagai bagian dari strategi Searce untuk menjadi konsultan teknologi TI terdepan untuk membantu berbagai jenis bisnis menuju modernisasi dan meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Penggabungan kedua pengalaman dan keahlian, Searce dan Ayoconnect, akan membantu lembaga keuangan, perusahaan rintisan (startup) dan bisnis meluncurkan produk layanan digital baru dengan cepat serta membuka lebar akses keuangan untuk pencapaian target 90% inklusi keuangan pada tahun 2024 di Indonesia.
Benedikta Satya selaku Country Director Searce di Indonesia mengatakan Gelombang baru disrupsi digital mendorong perusahaan untuk berinovasi lebih cepat dan mendukung pelanggan dengan lebih baik.
"Searce telah mengambil porsi penting di dalam perjalanan digital transformasi Ayoconnect untuk menghadirkan produk keuangan digital dalam format standar bisnis di seluruh Asia Tenggara," katanya.
Benedikta mengatakan teknologi modern yang muncul seperti cloud dan analisa big data dapat memberikan ketepatan informasi lapangan dan integrasi data yang akan membantu Ayoconnect meningkatkan kualitas produk dan layanan, memiliki sistem berkelanjutan dan mencapai peningkatan kinerja bisnis yang signifikan untuk mendukung lebih dari 200 perusahaan pengguna API Ayoconnect.
"Transformasi bisnis ini akan mengukuhkan serta mempercepat pertumbuhan industri teknologi cloud di Indonesia, yang diprediksi akan mendukung nilai pasar ekonomi digital Indonesia menjadi senilai USD 146 miliar pada tahun 2025 mendatang," ujarnya.
Open Banking API telah menjadi salah satu faktor keberhasilan strategis untuk model bisnis transaksi digital di sektor keuangan. Sehingga ke depannya dapat tercipta ekosistem digital, kolaborasi, berbagi data dengan tetap memperhatikan prinsip adopsi teknologi yang bertanggung jawab.
“Alhasil kecerdasan digital harus digalakkan, tidak hanya sebagai platform modern saja, namun juga sebagai pendukung untuk membangun sebuah platform integrasi data, membangun konektivitas, layanan keuangan yang terpersonalisasi untuk menuju cashless society” tuntas Benedikta.
Didirikan pada tahun 2016, Ayoconnect menyediakan infrastruktur finansial berbasis teknologi yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan untuk menghadirkan layanan keuangan terdigitalisasi bagi pelanggannya dengan lebih cepat dan mudah.
Secara global, Ayoconnect mempekerjakan lebih dari 270 karyawan yang tersebar di enam negara. Sejalan dengan pengadopsian modul Business to Business (B2B), terjadi peningkatan transaksi dan lalu lintas pelanggan yang sangat signifikan, sehingga Ayoconnect perlu meningkatkan kapasitas infrastrukturnya untuk menskalakan perubahan yang terjadi dengan cepat tanpa membebani tim dan performa.
Di lingkungan cloud sebelumnya, infrastruktur bisnis dan tim DevOps harus menambahkan simpul dan mesin virtual baru secara manual, mencegahnya dari aktivitas yang dapat memberikan nilai lebih bagi bisnis. Sekarang, melalui pengoptimalan arsitektur yang diaktifkan oleh Google Cloud, Ayoconnect dapat menjaga tim tetap ramping dan biaya pemeliharaan serta pengembangannya tetap rendah.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR