Dikembangkan oleh dr. Alison Darcy, Woebot akan menanyakan suasana hati dan pikiran pengguna. Chatbot yang terintegrasi dengan Facebook ini pun seolah "mendengarkan" bagaimana perasaan dan belajar tentang pemiliknya, serta menawarkan alat terapi perilaku kognitif (CBT) berbasis bukti.
Interaksi dengan Woebot bertujuan mereplikasi pertemuan tatap muka kehidupan nyata yang mungkin dilakukan antara terapis dengan pasiennya. Dan interaksi tersebut disesuaikan dengan situasi individu. Meski begitu, sang pengembang menekankan bahwa Woebot tidak dapat menggantikan koneksi manusia.
Woebot menggabungkan kekuatan teknologi digital berupa aplikasi mobile, artificial intelligence (AI), dan Natural Language Processing (NLP). Woebot akan mengajak penggunanya mengobrol seperti seorang teman. Woebot kemudian akan membuat simulasi percakapan yang suportif agar pengguna mau lebih terbuka serta memberikan terapi yang tepat.
Kehadiran layanan seperti Woebot disebut para ahli membuat CBT lebih mudah diakses oleh siapa saja, termasuk oleh generasi muda yang terbiasa terkoneksi 24/7.
Secara tidak langsung, demokratisasi akses untuk perawatan kesehatan mental akan mendorong perawatan kesehatan mental menjadi suatu layanan yang umum. Semakin banyak orang mencari perawatan untuk kesehatan mental atau semakin banyak orang yang tahu tentang orang lain yang mengalami gangguan kesehatan mental, perawatanya bukan lagi hal yang perlu disembunyikan.
5. Memberikan informasi kesehatan
World Health Organization (WHO) dengan dukungan Kementerian Kesehatan Qatar baru-baru ini meluncurkan digital health worker, Florence 2.0. Florence akan menjadi platform yang inovatif dan interaktif untuk berbagi segudang topik kesehatan dalam tujuh bahasa.
Florence dapat berbagi saran tentang kesehatan mental, memberikan tips untuk menghilangkan stres, memberikan panduan tentang cara makan yang benar, lebih aktif, dan berhenti merokok tembakau maupun rokok elektrik, dan informasi lainnya, termasuk vaksin COVID-19.
“Teknologi digital memainkan peran kritis dalam membantu orang di seluruh dunia untuk hidup lebih sehat,” ujar Andy Pattison, Team Lead for Digital Channels, WHO seperti dikutip dari website WHO. Florence, menurutnya, adalah satu contoh cemerlang dari potensi pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan fisik dan mental masyarakat.
Informasi yang dibawa Florence sengaja dipilih dari topik-topik yang berdampak besar pada kesehatan di seluruh dunia. Dan menurut pengembangnya, Soul Machines, Florence dapat membantu sebagai firstline responder di area-area yang mengalami kelangkaan petugas kesehatan.
Artificial intelligence memang tidak bisa menggantikan, tapi bisa memberikan dukungan terhadap para terapis manusia. Teknologi AI dapat menjadi penolong bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, daerah terpencil di mana dukungan kesehatan untuk mental sulit ditemukan atau bagi mereka yang tidak mampu melakukan kunjungan rutin ke terapis. AI juga berpotensi merombak cara-cara perawatan kesehatan mental dengan membuat layanan semakin mudah diakses, lebih responsif, dan lebih terjangkau.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR