Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan data, penyedia layanan internet, khususnya fixed broadband kebanjiran pelanggan baru.
IndiHome misalnya, hingga akhir Juni 2022 melayani 8,9 juta pelanggan. Tumbuh 7,1 persen dibanding periode yang sama 2021. Jumlah pelanggan sebanyak itu menjadikan IndiHome penguasa fixed broadband di Tanah Air.
Biznet juga memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Perusahaan telah membangun lebih dari 700.000 homepass. Ke depan perusahaan menargetkan dapat meraih total 1,5 juta pelanggan.
Begitu pun dengan Oxygen (Moratelindo). Meski baru masuk ke pasar pada 2015, perusahaan sudah membangun koneksi internet ke sekitar 200 ribu homepass.
Kini, Oxygen sudah memiliki 3.000-an pelanggan korporat. Pelanggan ritelnya bahkan sudah mencapai lebih dari 70 ribu.
Tak dapat dipungkiri, persaingan di bisnis fixed broadband kini mulai ketat. Meski demikian pasar masih terbuka lebar.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat sekitar 23 persen penduduk Indonesia yang masih belum mendapatkan akses internet.
Sebagai informasi, APJII mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini adalah 77,02 persen atau sebanyak 210.026.769 orang dari total populasi 272.682.600 jiwa.
Berdasarkan survei yang dilakukan APJII, diketahui bahwa operator fixed broadband yang banyak digunakan adalah IndiHome (67,54%), First Media (3,88%), MNC Vision (2,88%), IConnect (2,24%), BizNet (1,54%), dan Oxygen (1,04%).
Adapun alasan masyarakat memilih menggunakan provider fixed broadband tersebut antara lain pertama karena kualitas koneksinya paling bagus di lokasi tempat mereka berada.
Kemudian lantaran harganya yang terjangkau dan banyak promo menarik dengan rata-rata biaya langganan mulai dari Rp 100.000 – Rp 300.000.
KOMENTAR