Menjawab tantangan serangan DDoS yang kian canggih, Akamai Technologies, Inc. (Akamai), meningkatkan kapasitas layanan proteksi Prolexic DDoS hingga 20 Tbps dengan menghadirkan data scrubbing center baru.
Langkah ini disebut Akamai akan memungkinkan Prolexic melindungi pelanggan dari serangan multi-terabyte terbesar, dan menghadirkan performa dan keandalan yang lebih baik bagi bisnis online dengan berbagai ukuran, di mana saja di seluruh dunia.
Kemampuan Prolexic ini berbasis scrubbing center, yang memadukan berbagai anti-DDoS appliances ke dalam satu fasilitas khusus anti-DDoS. Appliances ini dirancang untuk mengidentifikasi threat traffic dari data yang masuk dan memblokir aktivitas yang ditandai sebagai "malicious activity."
Scrubbing center ini sepenuhnya dioperasikan secara software-defined, menggunakan appliances mitigasi DDoS versi cloud. Oleh karena itu, fasilitas ini pun memungkinkan deployment yang cepat untuk meningkatkan kapasitas, menawarkan cakupan regional yang lebih baik, dan redundansi yang lebih baik.
Peluncuran awal scrubbing center ini dilakukan Akamai di kuartal 3 tahun 2022 dan terus berlanjut sampai tahun 2023 dengan pusat tambahan ditempatkan di semua kawasan utama, termasuk Amerika Utara (AS-Timur/Barat, Kanada), Eropa (Italia, Spanyol, Swiss), Asia (India, Jepang, Hong Kong), dan Timur Tengah.
Kehadiran scrubbing center dan kemampuan baru ini merupakan respons Akamai terhadap ancaman DDoS yang berkembang pesat dan kain canggih. Pada tahun 2010, lima metode serangan DDoS teratas mewakili 90% dari serangan. Angka tersebut turun menjadi 55% saat ini. Hal itu mencerminkan teknik-teknik serangan DDoS yang semakin canggih.
Kalau kita ingat, pada tahun 2018, Akamai Prolexic pernah “menaklukkan” serangan DDoS terbesar yang pernah dialami GitHub. Dalam waktu 10 menit setelah serangan, Akamai Prolexic melakukan mitigasi terhadap serangan DDoS yang dialami GitHub. Layanan ini melakukan re-routing semua traffic GitHub ke scrubbing center Akamai.
Di pusat scrubbing ini dilakukan filtering terhadap data yang masuk untuk memblokir paket software jahat yang akan dikirim ke server GitHub. Saat itu, ada 126,9 juta paket per detik yang dikirim ke sistem GitHub di puncak serangan, menurut keterangan GitHub. Dalam waktu sekita 8 menit setelah ditangani Prolexic, serangan dan jumlah DDoS pun menurun.
“Serangan DDoS berinovasi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi kami menjamin bahwa pertahanan DDoS Akamai berkembang jauh lebih cepat dan akan selalu selangkah lebih maju dari ancaman terbaru,” ucap Senior Vice President dan General Manager of Infrastructure Security Akamai, Sean Lyons.
“Peningkatan platform ini secara drastis mempercepat waktu kami untuk memasarkan dan memungkinkan kami menghadirkan inovasi keamanan siber baru dengan frekuensi yang lebih besar. Selain itu, perluasan kapasitas pertahanan kami, keberadaan secara regional, dan pusat pembersihan data generasi berikutnya semakin memperkuat kemampuan kami dalam mengurangi segala jenis dan volume serangan. Dengan menjadikan perlindungan DDoS semakin dekat dengan pelanggan kami juga, mereka akan tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Akamai dalam menghadirkan keamanan yang tak tertandingi tanpa memengaruhi latensi dan pengalaman pengguna akhir,” ujarnya lagi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR