Banyak perusahaan startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal pada tahun ini yang berdampak kepada ribuan pelanggan.
Hal itu disebabkan oleh krisis ekonomi yang menghantam dunia dan para investor yang mulai menarik kucuran dananya.
Berikut deretan startup yang melakukan PHK massal dan bangkrut di Indonesia pada awal 2022:
1. Shopee Indonesia
PT Shopee Indonesia melakukan PHK pada pertengahan bulan September. Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menjelaskan kondisi 2023 yang penuh ketidakpastian membuat pihaknya harus melakukan efisiensi.
2. Fabelio
Dikutip dari laman resmi SIPP PN Jakpus, Fabelio telah menyandang status pailit sejak putusan yang diketuk pada 5 Oktober 2022. “Status putusan, dikabulkan,” tulis PN Jakpus. Perusahaan e-commerce di bidang furniture PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio telah dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
3. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja melakukan PHK terhadap sekitar 200 karyawannya. Perusahaan mengaku sedang melakukan reorganisasi SDM perusahaan. Namun mereka membantah bahwa jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak yang dirumorkan.
4. Zenius
Startup edukasi (education technology/edutech) Zenius melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawan lebih. Langkah PHK ratusan karyawan ditempuh karena perusahaan terdampak kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Zenius memastikan seluruh karyawan mendapat hak pesangon setelah PHK dilakukan.
5. TaniHub
TaniHub Group baru-baru ini memutuskan untuk menutup dua warehouse atau gudang mereka. Penutupan dilakukan perusahaan agriculture technology berbarengan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.
6. Tokocrypto
Perusahaan penjual aset digital Tokocrypto memberhentikan 45 karyawannya atau sekitar 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja. Perusahaan dikatakan akan membantu pegawai yang terkena PHK mencari tempat kerja baru. Salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada beberapa perusahaan mitra kerja selama ini.
7. JD.ID
JD.ID mengambil langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.
8. Pahamify
Pahamify, salah satu startup edutech Indonesia, mengumumkan 'pamit 2022' melalui akun media sosialnya. Kabar tersebut diungkap setelah mereka PHK massal karyawan pada awal Juni 2022.
GoTo Dikabarkan Menyusul
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO dikabarkan akan melakukan PHK massal karyawannya.
Kantor berita Bloomberg mengungkapkan GOTO Group, berencana melakukan PHK lebih dari 1.000 karyawan atau sama dengan lebih dari 10 persen tenaga kerja sehingga akan berdampak pada semua divisi.
Sampai akhir Juni 2022, GOTO memiliki sekitar 9.630 karyawan tetap dan ada sekitar 455 karyawan tidak tetap pada akhir 2021.
Alasan utamanya GoTo ingin memangkas biaya dan menopang keuangannya, berdasarkan sumber Bloomberg.
Nila Marita (Chief Corporate Affairs GOTO) menyatakan dirinya tidak bisa mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar.
"Fokus GOTO adalah membangun bisnis yang berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi Indonesia," katanya dalam siaran persnya seperti dilansir Kontan.
Nila mengklaim performa bisnis GOTO saat ini terus berkembang dan tumbuh secara berkelanjutan. Manajemen GOTO terus berupaya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat.
Sementara pada saat yang sama GOTO melakukan kegiatan operasional secara efisien agar dapat terus memberikan solusi terbaik bagi para masyarakat di seluruh tempat kami beroperasi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR