Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) menggelar Konvensi Humas Indonesia 2022 menginjak usia yang ke 50 tahun. Konvensi yang berlangsung pada 14-15 Desember 2022 itu mengambil tema “Inspirasi Indonesia untuk Maju Bersama”.
Saat ini hubungan masyarakat (Humas) memiliki peran penting dalam menyampaikan kebenaran informasi kepada masyarakat. Kehumasan pun harus mengadopsi teknologi digital untuk mengikuti perkembangan zaman yang berbasis digital.
Menteri Informasi dan Komunikasi Johnny G. Plate mengatakan perhumas memiliki peran penting dalam transmisi informasi yang ada di dalam negeri tetapi juga dunia. Insan humas memegang kunci keberhasilan soft power dalam mengelola strategi komunikasi yang kuat dan relevan dengan perkembangan zaman.
"Strategi humas harus dinamis sesuai dengan zaman, harus mampu beradaptasi dan agile. Jika tidak humas akan ketinggalan zamannya," katanya.
Johnny pun menekankan insan Humas memiliki peran dalam membentuk diplomasi publik yang saat ini sangat dipengaruhi oleh penggunaan media sosial dan teknologi. Penggunaan teknologi digital memungkinkan humas membuat narasi yang dapat membendung penyebaran berita hoaks di media sosial.
"Humas juga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan ruang digital yang bersih dan bermanfaat di Indonesia," ucapnya.
Terakhir, Johnny menegaskan insan Humas memanfaatkan teknologi big data dan Internet of Things (IoT) dalam merumuskan strategi komunikasi publik dan melakukan analisis yang cepat.
"Kehadiran teknologi itu (Big Data dan IoT) memungkinkan Humas membuat strategi komunikasi publik lebih tepat sasaran dan efisien," katanya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Humas memegang peran penting di dalam lembaga dan perusahaan. Humas bisa menjadi patokan sebuah perusahaan memiliki citra yang balik atau buruk.
"Antara kenyataan dan apa yang dipersepsikan publik ada jurang. Disanalah peran Humas, bagaimana jurang antara kenyataan dan persepsi publik tidak terbuka lebar," katanya.
Sementara itu Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto turut menekankan pentingnya meneruskan tongkat estafet dari praktisi humas senior ke generasi selanjutnya. Boy juga tak memungkiri pandemi, hoaks, hingga fenomena post-truth telah mendorong humas menjadi jantung bagi setiap institusi. Untuk itu, humas mengambil peran strategis untuk mengelola isu-isu terkait organisasi.
“Konvensi ini merupakan salah satu bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan para leaders of tomorrow. Sekaligus menjawab tantangan humas ke depan yang semakin kompleks,” ujar Boy.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR