Di era digital di mana orang terhubung dengan internet, belajar dapat dilakukan dengan mudah kapan saja dan dari mana saja. Pandemi telah mengajari kita cara yang sulit untuk memahami hal ini.
Dalam dua tahun terakhir setelah pandemi terjadi, platform edutech menjadi makin populer, terutama di kalangan siswa dan pengajar. Banyak kreator konten, juga guru dan edukator memanfaatkan beragam platform dan kanal digital untuk berbagi pengetahuan lewat materi dan konten-konten edukatif.
Selain bisa mempelajari kurikulum dari sekolah melalui berbagai platform edutech, para siswa juga bisa menemukan konten-konten pendidikan dan mengambil berbagai jenis kursus secara online. Misalnya, kelas musik, kursus membuat kue, kerajinan tangan dan melukis, atau bahkan pelatihan kewirausahaan dan kepemimpinan. Semua bisa ditemukan secara online.
Selain edutech, learning management system (LMS) juga kian populer. Sederhananya, LMS merupakan platform yang menyediakan perlengkapan untuk membantu guru melakukan proses administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan otomatisasi, serta menyampaikan materi pendidikan, pelatihan, atau program pembelajaran. Konsep LMS lahir sebagai bagian dari e-learning.
LMS mendukung para edukator dan pencipta konten untuk membuat situs web atau halaman bisnis mereka sendiri, untuk menawarkan konten dan kelas belajar kepada audiens. Salah satunya adalah Eduqat, LMS lokal dengan aspirasi global yang baru saja diluncurkan di Indonesia.
Eduqat bertujuan memberdayakan para edukator dan kreator konten pendidikan, membantu mereka menjangkau audiens yang lebih luas dengan mendukung mereka untuk membangun situs web mereka sendiri. Namun, berbeda dengan kebanyakan LMS lainnya, Eduqat membantu para guru dan kreator konten untuk mengembangkan pasarnya ke berbagai negara lain dan menargetkan audiens global. Eduqat juga menyediakan alat pemasaran untuk membantu mereka mempromosikan materi pembelajarannya.
Jourdan Kamal, CEO dan Co-founder Eduqat, mengatakan, “Para pendidik membutuhkan lebih dari sekadar platform pengajaran. Eduqat menyediakan alat pemasaran bagi mereka dan kreator konten edukasi untuk melakukan promosi, sekaligus mengelola konten dan siswa mereka. Melalui platform ini, mereka tidak hanya dapat mengunggah materi pengajaran seperti video dan kuis bagi siswa, tetapi juga dapat membuat kelas terjadwal dan sesi mentoring yang interaktif. Tidak semua LMS mendukung fitur ini.”
“Eduqat didirikan sebagai startup edutech dengan aspirasi global. Ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan para guru, pendidik, dan pencipta konten edukasi dari Indonesia, dan mengajak mereka mulai berpikir untuk go global, karena pasarnya besar di luar sana. Melalui Eduqat, kami juga ingin mendukung pertumbuhan ekonomi kreator Indonesia,” tambah Jourdan.
Menurutnya, Indonesia merupakan pasar pertama Eduqat, dan dalam waktu dekat mereka akan meluncurkan platformnya untuk pasar internasional, dimulai dari Singapura.
Dukungan Stripe pada pembayaran dan pengembangan UI
Karena memiliki aspirasi global, Eduqat membutuhkan sistem yang dapat mengelola pembayaran secara internasional – dukungan dari payment gateway yang memungkinkan para penggunanya, yakni guru, edukator dan kreator konten, menerima pembayaran dalam berbagai mata uang. Kebutuhan inilah yang membawa mereka ke Stripe.
“Kami pikir Stripe adalah pilihan terbaik. Dengan dukungan Stripe, Eduqat dapat memfasilitasi pembayaran kartu dan transfer bank. Kami juga dapat menerima mata uang dari berbagai negara yang berbeda, termasuk Rupiah, SGD (Singapore Dollar) dan USD (United States Dollar) – yang kemungkinan besar akan menjadi mata uang yang paling populer di antara target audiens pengguna kami. Hal ini akan menguntungkan guru, edukator, dan kreator konten Indonesia yang ingin masuk ke pasar internasional,” kata Jourdan.
Dia menjelaskan, “Eduqat mengimplementasikan Stripe Connect untuk memudahkan penggunanya mendaftarkan diri ke dalam platform dan mengelola tagihan. Kami juga menggunakan Stripe Elements untuk mendukung para pendidik membangun antarmuka pengguna (user interface atau UI) di situs web mereka, yang dibuat melalui platform Eduqat. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengkostumasi halaman web mereka, membantu mereka membuat halaman pembayaran dengan mudah, dan mengintegrasikannya dalam waktu yang singkat.”
Akses ke pasar global
Eduqat terbuka bagi guru dan edukator, kreator konten edukasi, maupun institusi pendidikan. Dengan tujuan untuk menarik audiens global, platform ini mendukung multi-bahasa, di mana situs web yang dibuat oleh edukator memungkinkan siswa untuk memilih bahasa sesuai keinginan mereka.
Para pendidik dan kreator konten edukasi bisa dengan mudah mendaftarkan akun ke Eduqat. Mereka cukup mengisi informasi dan mengatur proses atau metode pembayaran mereka. Platform ini menawarkan fleksibilitas dalam membuat berbagai jenis kelas, mulai dari kelas online hingga pembelajaran mandiri yang interaktif.
“Kami ingin Eduqat menjadi platform yang user friendly. Pengajar dan kreator konten bisa mulai membuat kursus mereka dengan memilih jenis kelas dan kurikulum, memasukkan materinya, dan memberikan informasi detail tentang kursus tersebut. Setelah mereka selesai membuat situs web atau halaman bisnis, mereka dapat meluncurkan kelas mereka, mempromosikan atau menawarkan konten mereka. Semudah itu,” kata Jourdan.
Ada dua paket bisnis yang ditawarkan kepada guru dan edukator, yaitu paket gratis dan paket berlangganan. Mereka dapat memulai dengan menggunakan paket gratis. Setelah bisnisnya tumbuh dan membutuhkan lebih banyak dukungan dari sisi teknis, mereka bisa beralih ke paket berlangganan.
“Saya berharap implementasi Stripe membuat para pengguna platform kami—para guru, pendidik, dan pembuat konten—merasa lebih nyaman, dan mereka berkesempatan memperluas atau meluncurkan pasar mereka ke luar negeri. Saya pikir itu merupakan alasan utama mengapa mereka bergabung dengan Eduqat, karena Eduqat bisa membuka akses global kepada mereka, membantu mereka mendapatkan penghasilan dari pasar global yang luas,” pungkas Jourdan.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR