Namun melihat instalasi dan masa pakai, baterai li-ion memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan baterai VRLA dengan perbandingan 1 : 1+2 baterai pengganti dalam kurun waktu 10 tahun.
Sehingga dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka dampak lingkungan dari pembuatan baterai li-ion lebih rendah dibandingkan baterai VRLA.
Seringkali ada kekhawatiran tentang keselamatan yang diangkat terkait topik ini. Memang benar bahwa peraturan dan proses seputar pengiriman li-ion lebih kompleks.
Tetapi faktor besar dalam dampak lingkungan dari emisi karbon yang dihasilkan dari distribusi/transportasi berkaitan erat dengan bobot angkut baterai.
Jadi, meskipun kompleksitas proses distribusi dan transportasi baterai li-ion lebih dibandingkan baterai VRLA, namun bobot li-ion yang lebih ringan memungkinkan pengangkutan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan VRLA dalam satu waktu, dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari keduanya.
Pengoperasian
Saat kita berbicara tentang pengoperasian atau fase "penggunaan" baterai UPS, pertimbangan lingkungan adalah yang utama terkait dengan aspek pemasangan & penanganan, konsumsi energi dan emisi CO2 yang terkait, serta masa pakai baterai.
Penggerak utama perbedaan dampak lingkungan dari kedua jenis baterai selama pemasangan dan penanganan adalah perbedaan berat.
Bobot li-ion yang lebih ringan dan masa pakai baterai li-ion yang lebih lama dengan kebutuhan penggantian baterai yang lebih sedikit atau tidak sama sekali akan dapat menghasilkan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan VRLA.
Pertanyaan umum di sini berkaitan dengan emisi CO2 dari energi yang dikonsumsi. UPS adalah produk berbasis penggunaan, dengan lebih dari 90% emisinya terjadi pada fase ini.
Meskipun baterai mewakili persentase kecil dari energi tersebut, namun baterai li[1]ion hanya membutuhkan kira-kira setengah dari energi yang dibutuhkan untuk menjaganya tetap terisi
daya dibandingkan dengan VRLA, sehingga penggunaan baterai li-ion pada UPS akan menghasilkan emisi CO2 yang lebih sedikit dibandingkan VRLA.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR