Transformasi digital di berbagai sektor terus bergulir di tanah air. Untuk mendukung digitalisasi para pelanggannya di Indonesia di 2023, Alibaba Cloud ungkap strateginya.
Dalam acara Year-End Media Roundtable di Jakarta beberapa waktu lalu, Leon Chen, Country Manager of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence, menegaskan komitmen Alibaba Cloud dalam mendukung percepatan transformasi digital di semua sektor bisnis di Indonesia.
“Kami telah melayani pasar di Indonesia sejak 2016 dan selama enam tahun terakhir, kami telah berkomitmen di Indonesia dengan menginvestasikan lebih banyak sumber daya yag bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mitra lokal kami, memperkenalkan produk di mana di dalam nya terdapat layanan yang modern dan canggih, menawarkan berbagai program pelatihan talenta digital, dan memberikan dukungan kepada komunitas startup dan developer,” paparnya.
Untuk melayani pasar Indonesia, Alibaba Cloud telah menyiapkan infrastruktur berupa tiga data center dan satu scrubbing center. Fasilitas ini melayani permintaan transformasi digital bisnis Indonesia, mulai dari pengusaha mikro, UKM, unicorn hingga perubahan skala besar, seperti Astra Financial, Adira Finance, Akulaku, Kopi Kenangan dan Garuda Indonesia.
Langkah lain yang tak kalah pentingnya adalah mengembangkan ekosistem mitra lokal melalui kerja sama dengan para mitra teknologi yang berpengalaman, termasuk ISV dan system integrator.
Kerja sama dengan para mitra ini tidak hanya memperluas wilayah tapi juga memperkaya ketersediaan solusi vertikal dalam rangka memfasilitasi permintaan transformasi digital pelanggan di Indonesia. Di antara para mitra Alibaba Cloud adalah AdINs (spesialis dalam sistem multi-finance), Real Data Indonesia (monitoring kinerja aplikasi seluler), Dimata Sora Jayate (ERP), Worxcode (solusi i-office), MKP (sistem pembayaran e-tiket), 3Dolphins ( Chatbots & CRM) dan Zahir (aplikasi bisnis terintegrasi).
Dukungan untuk Cetak 50k Talenta Digital
Leon juga memaparkan berbagai inisiatif Alibaba Cloud terkait peningkatan SDM di bidang digital. Sebagai informasi, selama setahun terakhir, program pelatihan digital yang digelar Alibaba Cloud telah diikuti oleh 62.000 orang, atau melampaui target 50 ribu. Berbagai program pelatihan digital ini merupakan kerja sama dengan dengan universitas lokal, asosiasi, inkubator startup, dan komunitas pengembang.
Tulang punggung teknologi digital dan inteligensi dari Alibaba Group ini bermitra dengan 10 perguruan tinggi di tanah air untuk memberikan pelatihan kepada dosen dan mahasiswa tentang cloud computing dan AI.
Alibaba Cloud juga meluncurkan Student Ambassador Program tahun ini, yang memilih duta mahasiswa dari universitas di seluruh Indonesia untuk membantu mempromosikan pengetahuan tentang komputasi awan dan kecerdasan digital di antara generasi tenaga kerja berikutnya. Dua puluh duta mahasiswa (student ambassadors) dari 40 universitas terpilih untuk tahun ini, dan perusahaan berencana untuk merekrut siswa magang yang akan mendapatkan manfaat dari pembelajaran dan pengalaman langsung di lapangan selama setahun penuh pada tahun 2023.
Perusahaan juga telah mendukung program pelatihan talenta digital yang disediakan oleh KOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia) yang diikuti oleh lebih dari 2.000 siswa.
Alibaba Cloud juga telah bermitra dengan lebih dari 20 asosiasi lokal dan komunitas pengembang termasuk Indigo, Codepolitan, Cloud Computing Association (ACCI) dan Aftech di tahun ini untuk membuat pelatihan online dan lokakarya pendidikan untuk startup yang sedang naik daun, pengembang dan pengusaha pemula.
2023, Perusahaan Siap Manfaatkan AI, Blockchain di Cloud
Dukungan lain Alibaba Cloud pada digitalisasi di tanah air datang berupa produk dan layanan teknologi, seperti analitik digital, rekomendasi cerdas, manajemen aplikasi layanan mikro, solusi keamanan yang ditingkatkan, dan blockchain.
Head of Solution Architect of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence, Eggy Tanuwijaya menyoroti tantangan yang dihadapi organisasi/perusahaan, seperti keamanan siber, digital intelligence, intelligence integrity, dan interoperability.
Eggy juga menjelaskan, sampai dengan tahun ini, pelanggan Alibaba Cloud fokus pada transformasi infrastruktur ke cloud. Namun untuk tahun depan, menurutnya, perusahaan di Indonesia sudah siap memanfaatkan cloud untuk, misalnya, artificial intelligence (AI) dan blockchain.
"Kami telah melihat peningkatan adopsi fitur cloud utama seperti solusi perbankan seluler, keamanan yang ditingkatkan, dan solusi rekomendasi AI di antara perusahaan yang ingin mempercepat perjalanan digital mereka. Itulah alasan mengapa kami telah bekerja sama dengan mitra teknologi kami untuk memperkenalkan solusi terkemuka ini kepada pelanggan kami, selain dari produk infrastruktur cloud kami yang tangguh dan aman," jelas Leon Chen.
Secara khusus, menurut Leon, Alibaba Cloud akan bekerja dengan mitra untuk mendukung pelanggan dengan tuntutan transformasi digital mereka yang meningkat dengan solusi canggih, terutama solusi dalam blockchain-as-a-service, analitik digital, eKYC, dan keamanan.
Ia menambahkan, ada peningkatan berbagai format adopsi cloud di antara klien Alibaba Cloud, misalnya, beberapa perusahaan mulai mengadopsi model cloud hybrid.
"Itulah sebabnya kami bekerja sama dengan Telkomsigma dengan solusi Apsara Stack kami untuk memperluas layanan cloud-nya guna menyediakan lingkungan hybrid dan multi cloud," imbuhnya.
Seiring ancaman resesi di 2023, cloud computing bukan tak mungkin akan kembali memperoleh momentum. "Cloud bisa membantu perusahaan mentransformasi cost dari capex ke opex," jelas Eggy. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu menyiapkan budget besar di awal.
Leon Chen mengatakan, di 2023, Alibaba Cloud akan fokus pada peningkatan SDM untuk memperkenalkan produk unggulan, mendukung lebih banyak sumber daya cloud di kota-kota Indonesia, mendukung lebih banyak startup dan developer, berinvestasi dalam pengembangan bakat dan program kemitraan lokal di Indonesia,.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR