Ketersediaan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max sempat menyandang smartphone 'gaib' langka di pasar, menyusul masalah produksi di pabrik iPhone terbesar di China.
JP Morgan via Wall Street Journals melaporkan pasokan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max sudah kembali normal, menyusul lonjakan permintaan menjelang Natal dan tingkat produksi mulai pulih secara bertahap.
"Pasokan meningkat dan perlahan menuju level yang sama dengan permintaan," kata Analis JP Morgan Samik Chatterjee seperti dikutip 9to5Mac.
JP Morgan memastikan kini pengguna yang memesan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max di Amerika Serikat tidak perlu menunggu lama hanya seminggu atau dua minggu.
Sebelumnya, konsumen harus menunggu hingga 40 hari untuk membeli iPhone 14 Pro dan iPhonr 14 Pro Max.
Laporan yang sama juga memperkirakan produksi iPhone di pabrik Foxconn di Zhengzhou, China kini sudah beroperasi sekitar 70% dari kapasitas normal dan menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Pabrik Foxconn yang sering disebut sebagai 'Kota iPhone' sempat diwarnai beberapa masalah produksi karena lonjakan kasus COVID-19. Karyawan pabrik mengeluhkan minimnya pasokan makanan dan obat, serta sejumlah karyawan memilih meninggalkan pabrik ketimbang 'dikurung' karena lockdown.
Untuk menjaga output produksi yang perlahan mulai normal, Foxconn kabarnya mencoba membujuk karyawan untuk bertahan sampai bulan Maret dengan menawarkan bonus hingga USD 700 (Rp 10,8 juta) yang setara dengan gaji satu bulan.
Valuasi Anjlok
Nilai valuasi Apple turun USD 1 triliun atau sekitar Rp15.756 triliun dibanding awal 2022. Saham Apple yang berkode AAPL turun 3% menjadi USD 125,92 per lembar saham, terendah dalam 52 minggu terakhir. Sebagai perbandingan, saham Apple sempat menyentuh rekor tertinggi senilai USD 183 per lembar saham pada 3 Januari 2022 dan nilai valuasi Apple mencapai USD 3 triliun.
Lantas, apa yang menyebabkan merosotnya saham Apple?.
Foxconn kesulitan memenuhi pesanan Apple dalam meningkatkan produksi iPhone 14, iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Hal itu disebabkan kebijakan lockdown Covid-19 di China yang membuat Foxconn menghentikan proses manufakturnya.
Permasalahan lainnya adalah aksi demo para buruh pabrik yang membuat produksi iPhone semakin terhambat. Pabrik Foxconn di Zhengzhou, China, yang merupakan pabrik iPhone terbesar di dunia, ditinggal puluhan ribu buruhnya setelah aksi demo berujung rusuh yang terjadi pada November lalu.
Para buruh pabrik itu memprotes tertundanya pembayaran insentif dan kondisi tempat tinggal buruh yang memprihatinkan. Seperti diketahui, pabrik tersebut beroperasi secara tertutup, di mana buruh diharuskan tinggal di komplek pabrik karena aturan lockdown dari pemerintah China. Padahal biasanya pada akhir tahun seperti sekarang pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 300 ribu buruh untuk merakit iPhone.
TrendForce melaporkan kapasitas produksi pabrik iPhone utama Foxconn disebut tak pernah di atas 70%, dan kekurangannya itu sulit ditutupi dengan pabrik pabriknya yang lain. Dampaknya, pengapalan iPhone untuk Q1 2023 akan turun 22 persen secara year over year, menjadi 47 juta unit. Hal itu berdampak pada sentimen para investor.
"Ini ada kaitannya dengan pemerintah China yang membuat perubahan aturan besar untuk mengatasi peningkatan kasus COVID-19 dan persiapan menghadapi liburan tahun baru China. Ada pertanda kalau masalah kesulitan tenaga kerja akan memburuk ke depannya," tulis TrendForce seperti dikutip 9to5Mac.
Tunda iPhone SE 4
Apple memiliki varian iPhone SE yang memungkinkan penggunanya membeli iPhone dengan harga lebih terjangkau. Sayangnya, para pengguna harus menahan keinginannya untuk membeli iPhone SE 4 karena Apple nampaknya akan menunda perilisan iPhone SE 4 hingga 2024.
Analis Apple Ming Chi Kuo mengatakan Apple sedang mengevaluasi ulang strategi dan harga dari perangkat iPhone SE 4 karena iPhone SE generasi terbaru memiliki konsep berbeda dari tiga generasi sebelumnya.
iPhone SE 4 akan memiliki desain layar yang penuh dan akan membuat biaya produksi lebih tinggi. Karena itu, Apple akan menghemat biaya pengembangan produk dengan penundaan perilisan ponsel pintar baru.
Alasan lainnya, Apple harus mengambil langkah penundaan peluncuran iPhone SE 4 sebagai bentuk antisipasi perusahaan menghadapi potensi resesi ekonomi global di 2023 seperti dikutip GSM Arena.
Sebenarnya sempat ada bocoran yang menyebutkan iPhone SE 4 akan dikenal dengan nama iPhone SE (2024). Besar kemungkinan ponsel itu akan mengadopsi tampilan dari iPhone XR.
iPhone X dikenal sebagai perangkat yang memulai debut ponsel besutan Apple tanpa fitur "Touch ID" dan mengubahnya menjadi Face ID. Nantinya teknologi itu juga akan dibawa ke ponsel Apple seri SE. Selain itu peningkatan dari segi kamera nampaknya akan dilakukan agar bidikan gambarnya menjadi lebih optimal.
Source | : | 9to5mac |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR