Sukses mengakselerasi adaptasi teknologi imersif bagi multi-industri, perusahaan teknologi imersif Aruvana menyatakan optimismenya dalam menjalankan strategi perusahaan di 2023, lantaran cerahnya prospek pasar dan tingginya potensi pengimplentasian metaverse yang digarap Aruvana dengan maksimal. Belum genap setahun berdiri, Aruvana tercatat telah menyelesaikan delapan project berbasis metaverse sepanjang tahun 2022.
Akselerasi adaptasi teknologi imersif bagi multi-industri tercermin dari kerja sama dengan banyak pihak, diantaranya perguruan tinggi, rumah sakit, para ahli saraf, hingga pemerintah.
CEO Aruvana Indra Haryadi menjelaskan, “Strategi Aruvana di 2023 akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat metaverse yang dapat menjadi solusi nyata bagi masalah-masalah yang sering kita temui di industri, khususnya bidang kesehatan. Secara strategi kolaboratif, kami akan terus berupaya memperkuat sinergi dengan pihak-pihak lain termasuk pemangku kepentingan terkait pengembangan metaverse yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak.”
Kinerja Aruvana yang berdampak positif di sepanjang tahun ini di antaranya pengembangan solusi untuk banyak usecase di bidang kesehatan terutama training, telekonsultasi, dan terapi. Teknologi berbasis training sudah diadopsi oleh partner dari FKK-MK UGM, telekonsultasi oleh RS Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya dan saat ini tengah berjalan pembuatan teknologi terapi bersama dokter ahli saraf Indonesia.
Pencapaian lainnya adalah sinergi yang dilakukan dengan banyak pihak guna terus melakukan inovasi terkait metaverse. Perusahaan juga telah membantu membangun ekosistem yang lebih baik di mana setiap orang dapat tumbuh dan sejahtera bersama.
Aruvana juga berkomitmen terus menaikkan awareness tentang teknologi imersif serta membantu regulator dalam menyusun regulasi yang tepat. Menaikkan awareness tentang teknologi imersif di skala nasional dan global telah ditunjukkan dengan berpartisipasi di berbagai kegiatan, di antaranya Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) 2022, AES (Augmented Enterprise Summit) 2022, dan Korea Trade Boom Up Showcase 2022.
Mulai targetkan pasar global di 2023
Pencapaian positif sepanjang tahun menambah optimisme Aruvana untuk merambah pasar global, salah satunya dengan hadir di Boom Up Showcase 2022 yang diadakan oleh Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA), bagian komersial dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) pada awal Desember lalu di COEX, Korea Selatan.
Perhelatan ini merupakan ajang konsultasi bisnis dan ekspor terbesar yang diadakan di Korea Selatan sejak pandemi yang memfasilitasi perusahaan domestik dan perusahaan mancanegara di bidang green technology, konten digital, OTT (Over The Top Media Service), edutech, ICT (Information and Communication Technology), dan lainnya untuk menemukan peluang dan jaringan bisnis baru. Pemerintah Korea Selatan melalui KOTRA menggelar acara ini guna menggali potensi kerja sama ekspor dan impor, terutama dalam hal teknologi.
“Aruvana terpilih menjadi perusahaan teknologi imersif yang dijadikan kontingen mewakili Indonesia untuk bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan sejauh ini telah menghasilkan hubungan kerja sama baru dengan perusahaan Korsel,” ujar Indra.
KOTRA sendiri berkontribusi dalam menumbuhkan perusahaan ekspor baru, mengadakan bisnis kemitraan korporasi global, menciptakan pasar dan area bisnis baru di masa depan, mendukung infrastruktur untuk memperkuat daya saing global, dan menyediakan akses pembeli ke virtual ke pasar Korea Selatan.
Indra menilai, perkembangan teknologi terkait metaverse di Korea Selatan sudah cukup mature terutama dari segi use cases dan bertekad mengadopsinya di Indonesia, terutama mempelajari penerapan metaverse untuk banyak bidang yang bermanfaat untuk masyarakat.
Selain mempelajari dan mengadopsi teknologi, produk teknologi imersif buatan Aruvana juga diharapkan dapat diadopsi oleh perusahaan-perusahaan Korea Selatan, terutama yang berfokus pada training, telekonsultasi, dan terapi.
“Kami juga ingin meningkatkan potensi agar produk dan solusi dari kami dapat diadopsi oleh perusahaan di Korea Selatan, hal-hal yang selama ini belum mereka kembangkan bisa kami utilize dan pada akhirnya kami ekspor ke sana. Sebelumnya kami sempat memperkenalkan teknologi hand-tracking yang cukup seamless dan menuai tanggapan yang positif dari perusahaan-perusahaan tersebut,” papar Indra.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR