Tahun lalu, relatif banyak serangan ransomware dan DDoS yang membidik lembaga-lembaga penting pemerintah, perusahaan, dan infrastruktur. Menurut pengamatan Akamai, saat ini kita sudah mencapai satu titik dalam serangan siber di mana dunia kriminal sudah menjadikan serangan siber sebagai bisnis yang dilakukan berulang-ulang dan skalanya terus meningkat.
Dr. Blumofe memperkirakan, hal ini akan terus berlanjut dan mungkin akan memburuk di tahun 2023. Medan perang kejahatan siber berikutnya adalah infrastruktur nyata/fisik, termasuk kota, pabrik, dan rantai pasokan.
Menurutnya, serangan siber tidak hanya berdampak terhadap data kita atau sebuah komputer yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Namun serangan siber juga berdampak pada kemampuan kita untuk mendapatkan bahan bakar minyak, membeli kebutuhan sehari-hari, dan layanan kesehatan yang aman.
Solusi untuk masalah ini akan kompleks dan beragam, sehingga membutuhkan kerjasama sektor publik dan swasta, investasi yang besar untuk mengamankan rantai pasokan software, dan menerapkan prinsip least privilege (memberi akses kepada pengguna seperlunya saja) sebagai filosofi keamanan inti di semua industri.
3. Metaverse akan bergabung ke dunia nyata
Banyak yang sangat bergairah tentang metaverse karena kemungkinan yang ditawarkani untuk mengubah cara kita bersosialisasi, bekerja dan bermain. Namun 2023, menurut Dr. Blumofe, akan menjadi tahun di mana hype tersebut akan runtuh di dunia nyata. Dunia digital yang melingkupi semua hal mungkin akan terwujud suatu hari nanti, tapi realitas seperti itu masih jauh di depan.
Dalam jangka pendek, Akamai memperkirakan, metaverse akan lebih seperti game yang sangat interaktif. Kemajuan besar dalam komputasi dan teknologi wearable harus terwujud terlebih dahulu sebelum metaverse sesungguhnya bisa dibangun.
4. Fokus yang lebih besar untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasional internet
Negara-negara di seluruh kawasan Asia Pasifik ingin menurunkan emisi karbon. Contohnya Australia yang terus mempercepat jadwal penghentian penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan memperbesar porsi energi yang lebih berkelanjutan ke pasar.
Sementara itu, Jepang meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir di tahun depan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil. Tekanan untuk menggunakan energi yang lebih bersih akan meluas ke perusahaan-perusahaan teknologi di tahun depan.
Semua organisasi/perusahaan akan berupaya meningkatkan efisiensi operasional internet, yang saat ini meningkatkan konsumsi energi dan biaya dari aktivitas penyimpanan, pemrosesan, dan transfer data. Tren ekonomi makro saat ini dan tekanan biaya terkait bisa semakin mengakselerasi tren ini.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR