Di tengah bearish pasar kripto yang tampak belum akan berakhir dalam waktu dekat, perkembangan chain publik berjalan dengan pesat. Ini meningkatkan kepercayaan di antara pengguna, tahun 2022 juga menandai titik balik bagi mereka yang berpartisipasi dalam chain publik.
Salah satu yang paling disorot di tahun 2022 adalah, runtuhnya ekosistem Terra. Peristiwa ini membawa kejatuhan beberapa platform dan perusahaan kripto, seperti Celsius Network dan Three Arrows Capital (3AC). Di masa puncaknya, Terra telah muncul sebagai salah satu ekosistem chain publik yang paling banyak menarik diskusi dan penggunaan.
“Bersama Anchor Protocol, Terra berhasil berkembang dengan pesat, memegang sekitar 14,88 persen TVL, terbesar kedua setelah Ethereum, sebelum terjatuh karena masalah depegging stablecoin UST dan kripto LUNA,” ujar Pendiri dan CEO crypto exchange CoinEx, Haipo Yang.
Di sisi lain, Ethereum telah berhasil menjalankan pembaruan The Merge, mengubah protokol blockchain dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Meskipun Merge tidak meningkatkan TPS Ethereum secara substansial, sharding selanjutnya akan membawa peningkatan kinerja.
Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, mengatakan bahwa kombinasi sharding dan rollup dapat meningkatkan performa Ethereum hingga 80.000 TPS, yang setara dengan latar belakang sistem yang biasa digunakan oleh bank. Dipercaya secara luas bahwa 2021 adalah tahun chain publik layer 1 baru, dan 2022 menjadi tahun kebangkitan chain publik layer 2.
Selama setahun terakhir, solusi Rollup seperti Optimisme, Arbitrum, StarkNet dan zkSync telah diperbarui lagi. “Chain publik terus mengembangkan ekosistem dan kemampuan mereka, bersiap untuk menyajikan pembaruan yang lebih bermanfaat dan efisien,” ujar Haipo Yang.
Lanjut dikatakan, tahun 2022 telah menjadi tahun yang bergejolak bagi pasar kripto yang diganggu oleh peristiwa angsa hitam, termasuk runtuhnya ekosistem Terra.
Untungnya, blockchain utama dan chain publik yang baru telah membuat beberapa terobosan, tidak pernah berhenti untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bahasa pemrograman baru, seperti modular, teknologi sharding dan solusi penskalaan seperti Rollup untuk chain publik.
“Semua perkembangan positif tersebut menjadikan tahun 2022 sebagai titik balik dalam sejarah dari chain publik. ViaWallet dari CoinEx telah mendukung 48 aset mainnet dan lebih dari 1 juta token,” tambah Haipo Yang.
Lanjut dikatakan, ke depannya ViaWallet akan terus mengikuti perkembangan ekosistem chain publik, membuat daftar aset baru dan memberi pengguna lebih banyak layanan manajemen aset, serta akses ke aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR