Google mengembangkan tag pelacak berbasis bluetooth untuk menandingi Apple dan Samsung.
Peneliti Android dan developer Kuba Wajciechowski menemukan tim Nest Google (perangkat smarthome Google) sedang mengembangkan sebuah tag atau alat pelacak bernama “Grogu”.
Alat pelacak itu memiliki kode Bluetooth Google bernama "Grogu". Wojciechowski mengungkapkan alat pelacak Google itu memiliki speaker, kompatibilitas ultra-wide band (UWB), hingga Bluetooth LE.
Sebelumnya, Apple memiliki alat pelacak Airtag dan Samsung mempunyai alat pelacak SmartTag+.
Semua alat itu berbasis ultra wide band (UWB). UWB adalah penggunaan spektrum radio khusus (frekuensi 500 MHz ke atas) untuk melacak barang secara fisik.
Perbedadaan dengan GPS yang melacak benda dengan satelit, UWB melacak objek dengan sinyal Bluetooth.
Alat Bluetooth itu sangat efektif untuk menemukan benda-benda kecil seperti dompet, kunci, hingga hewan peliharaan.
Anda dapat measang perangkat tag itu pada ponsel. Ketika tag pelacak hilang, Anda bisa mengaktifkan mode “mencari” dan aplikasi yang di smartphone Anda akan memperlihatkan posisi terakhir tag yang terdeteksi dengan Bluetooth HP.
Namun, misal pengguna menyimpan tag di bagasi, dan bagasi tersebut secara tidak sengaja masuk ke pesawat yang berbeda oleh petugas bandara.
Tag itu akan memberi informasi lokasi ke ponsel terdekat, dan ponsel tersebut secara diam-diam di latar belakang akan mengirim informasi lokasi ke cloud yang kemudian diakses oleh aplikasi ponsel pengguna.
Sisi buruknya, AirTag dapat dimanfaatkan oleh stalker dan pelaku kriminal untuk mengintai korbannya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR