Popularitas chatbot berbasis artificial intelligence (AI) sedang naik daun, menyusul jumlah pengguna dan brand awarnessnya yang terus meningkat. OpenAI selaku pemilik ChatGPT sadar akan peluang bisnis tersebut dan akan segera memonetisasi ChatGPT.
Setelah mempelajari hasil survei, OpenAI akan menghadirkan layanan berlangganan bulanan ChatGPT versi berbayar senilai USD42 per bulan atau sekitar Rp627 ribuan seperti dikutip Gizmodo.
Pengguna LinkedIn, Linas Beliūnas membocorkan desain antarmuka ChatGPT versi berbayar yang disebut "Professional Plan". Keunggulannya, ChatGPT versi berbayar itu akan menawarkan kinerja yang lebih lancar meskipun volume pengguna sedang tinggi, peningkatan kecepatan respon, dan akses prioritas pada fitur baru.
“Ini hanya masalah, OpenAI akan menghabiskan lebih dari USD100.000 setiap hari hanya untuk menjalankan chatbot AI. Itu lebih dari USD3 juta setiap bulan,” tulis Beliūnas.
“Sekarang, meskipun harga USD42/bulan mungkin terdengar mahal, itu sebenarnya tidak. Terutama ketika Anda mempertimbangkan semua nilai yang diberikannya," pungkasnya.
Saat ini Anda bisa mengakses ChatGPT secara gratis dan pengguna bisa meminta banyak hal ke chatbot pintar ini, hanya saja ketika server penuh chatbot tidak bisa diakses.
Perusahaan juga membagikan survei kepada pelanggan di server Discord-nya, yang menyatakan, "kami mulai memikirkan cara memonetisasi ChatGPT (pemikiran awal, belum ada yang resmi untuk dibagikan)." Survei tersebut mengajukan pertanyaan seperti:
"Bagaimana Anda menggunakan ChatGPT?"
"Berapa harga (per bulan) yang menurut Anda mahal untuk ChatGPT sehingga Anda tidak mempertimbangkan untuk membelinya?"
"Berapa harga (per bulan) ChatGPT yang akan Anda pertimbangkan sehingga Anda merasa kualitasnya tidak terlalu bagus?"
Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Source | : | Gizmodo |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR