Negara dengan jumlah penduduk kurang dari 1 juta orang tidak termasuk dalam analisis untuk studi ini.
Seperti diungkapkan Agneska sebelumnya, meskipun sebagian besar negara di seluruh dunia menunjukkan perbaikan dalam hal mengurangi kasus peretasan data di 2022, kenaikan jumlah korban peretasan data terbanyak terlihat di Indonesia (269%), Sri Lanka (204%), Rusia (191%), Uzbekistan (73%) dan China (45%).
Indonesia memiliki kenaikan jumlah korban tahun ke tahun terbesar di dunia dengan pertumbuhan hampir 4 kali lipat, dari 4 juta menjadi 14,7 juta.
Sebagai hasilnya, Indonesia naik dari peringkat 23 ke peringkat 5 pada peringkat tahun 2022, dengan 54 orang yang terkena peretasan per 1.000 orang di Indonesia.
Peretasan data IndiHome adalah peretasan terbesar di Indonesia tahun lalu, menyebabkan bocornya data sebanyak 12,6 juta pengguna.
Ini juga merupakan peretasan ketiga terbesar di dunia berdasarkan akun email yang terkena peretasan, setelah peretasan layanan kurir Rusia CDEK dan portal berita NGS.
Insiden lain yang signifikan meliputi peretasan Tri Indonesia dan ClickASnap, di mana keduanya mengklaim masing-masing ada 327 ribu dan 33 ribu akun yang menjadi korban dari peretasan yang terjadi.
Baca Juga: Ini Lima Cara Penjahat Siber Dapatkan Password Orang-orang di Internet
Baca Juga: Acronis: Biaya Kebocoran Data Mencapai $5 Juta Per Insiden di 2023
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR