Pengembang dan penerbit game kondang asal Amerika Serikat, Riot Games, dikabarkan telah menjadi korban peretasan pada beberapa waktu lalu.
Dalam thread (utas) di akun Twitter resminya, Riot mengatakan bahwa hacker (peretas) masuk ke dalam sistem pengembang dan berhasil mencuri source code (kode sumber) game League of Legends (LoL), Teamfight Tactics, dan salah satu platform anti-cheat.
Earlier this week, systems in our development environment were compromised via a social engineering attack. We don’t have all the answers right now, but we wanted to communicate early and let you know there is no indication that player data or personal information was obtained.
— Riot Games (@riotgames) January 20, 2023
Dilansir dari PCGamer, Kamis (26/01/2023), peretas berhasil mencuri source code itu setelah melakukan serangan “rekayasa sosial”.
Serangan tersebut merujuk ke seorang karyawan yang secara tidak sengaja menyerahkan kredensial masuk (untuk akses data perusahaan) ke orang asing (peretas) melalui skema phishing.
Namun demikian, sampai sekarang Riot Games belum mengonfirmasi metode pasti yang digunakan peretas untuk mencuri source code tersebut.
Riot Game pun meyakinkan penggunanya bahwa tidak ada data pemain atau informasi pribadi yang berhasil diambil oleh peretas.
Akan tetapi, peretasan itu berpotensi memperlambat rilis patch (tambalan) yang akan datang untuk beberapa game.
Minta Tebusan $10 Juta Atau Source Code Akan Disebar
Riot mengatakan bahwa aktor dibalik peretasan itu telah mengirimkan email tebusan. Pihak riot sendiri tidak mengungkapkan berapa nilai tebusan yang diminta oleh peretas.
Namun, laporan dari Motherboard mengungkapkan bahwa peretas meminta tebusan sebesar US$10 juta (sekitar Rp149 miliar) ke Riot.
Nilai tersebut muncul berdasarkan informasi dari salinan email peretas yang didapatkan Motherboard.
“Dear Riot Games. Kami telah memperoleh data berharga Anda, termasuk source code anti-cheat yang berharga dan seluruh source code untuk League of Legends dan tools-nya, serta Packman, anti-cheat mode pengguna Anda. Kami memahami arti penting ini (source code) dan dampak ke publik terhadap judul utama game Anda, Valorant dan League of Legends. Mengingat hal ini, kami membuat permintaan kecil untuk pertukaran dengan $10.000.000,” tulis peretas dalam email tersebut,” sebagaimana di lansir dari Vice.
Sebagai bukti, peretas melampirkan dua file PDF yang menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki akses ke source code game milik Riot Games.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR