Antusiasme generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri melalui beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Indonesia (LPDP), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan lembaga beasiswa lainnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
LPDP mencatat terdapat 17,621 penerima beasiswa LPDP pada tahun 2022 sementara menurut informasi pada laman Kemendikbud, IISMA berhasil memberangkatkan 1,565 mahasiswa untuk melanjutkan studi di 27 negara pilihan.
Untuk mengakomodir tingginya minat pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, kedua institusi tersebut kembali menawarkan program beasiswa tahun 2023 yang dibuka pada bulan Februari. Beasiswa ini terbuka bagi mahasiswa S1 maupun D3 yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri.
Terdapat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengajukan beasiswa. Selain dokumen pendukung seperti surat rekomendasi dan surat motivasi, hal lain yang perlu diketahui adalah akreditasi dari kampus peserta beasiswa di Indonesia.
Pastikan universitas terakreditasi A atau B karena akan mempengaruhi kualitas sertifikat yang dimiliki. Hal penting lainnya adalah memiliki skor bahasa Inggris yang baik.
Saat ini, selain menggunakan tes standar seperti TOEFL iBT dan IELTS, pada tahun 2022, banyak universitas di dunia, serta IISMA dan LPDP saat ini menggunakan tes kecakapan bahasa Inggris baru, yakni Duolingo English Test.
IISMA menggunakan DET untuk jalur vokasi (VHE) dan sarjana, sedangkan LPDP menggunakan DET khusus untuk Beasiswa Daerah Afirmasi, Pra Sejahtera, Putra Putri Papua (Mahasiswa Papua), guna membantu meningkatkan prospek dan kesempatan mendapatkan beasiswa di seluruh Indonesia.
Duolingo English Test (DET) telah membantu lebih dari 10,000 pelajar Indonesia dalam mengajukan beasiswa seperti IISMA dan LPDP pada tahun 2022, yang memungkinkan mereka mewujudkan impian untuk belajar di luar negeri.
Berbeda dari test pada umumnya, DET dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, sehingga dapat dengan nyaman dilakukan di rumah, atau di mana saja selama terdapat koneksi internet yang stabil.
Para peserta tes tidak lagi harus bepergian ke kota lain, hanya untuk mengikuti tes bahasa Inggris.
Selain itu, biaya DET kurang dari 1/5 biaya tes tradisional, yakni hanya sebesar USD $49 atau sekitar IDR 735.000 jika menggunakan kurs saat ini yakni IDR 15.000/1 USD, di mana jauh lebih terjangkau.
Tes ini menawarkan pengalaman lebih baik dimana hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk diselesaikan, dan hasil tes akan diterima dalam waktu kurang dari 2 hari.
Lebih dari 4,000 universitas di seluruh dunia menerima Duolingo English Test, termasuk beberapa universitas terkemuka di dunia, seperti Australian National University, Cornell, Duke, Columbia, Imperial College London, McGill, MIT, Northeastern, NYU, Penn, Chicago University, USC , Yale, dan masih banyak lagi.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR