Saat ini badai PHK menerjang perusahan-perusahaan teknologi, mulai dari Google, Amazon, hingga Microsoft.
Hebatnya, hanya Apple yang belum melakukan PHK massal karena memiliki strategi dan manajemen resiko yang tepat.
CEO Apple Tim Cook mengatakan kebijakan PHK adalah pilihan terakhir dan tidak ada cara lainnya. Apple lebih memilih cara lain untuk efisiensi dan mengelola keuangan perusahaan daripada harus mem-PHK pegawai.
Sebelumnya, Google, Microsoft, Amazon, Meta, dan Twitter yang melakukan putusan hubungan kerja (PHK) dengan merumahkan hampir 12 ribu pekerja.
Ada beberapa alasan Apple belum mem-PHK pegawainya seperti dilansir laman indiatoday.in:
CEO Apple Tim Cook rela dipotong gajinya sebesar hampir 50 persen dalam paket kompensasinya di perusahaan.
Apple mengungkapkan gaji Tim Cook yang direvisi akan menjadi 49 juta dolar AS atau Rp729,7 miliar, termasuk gaji pokok 3 juta dolar AS, bersama dengan bonus enam juta dan nilai ekuitas 40 juta dolar AS.
Apple tidak melakukan perekrutan pegawai besar-besaran selama pandemi Covid-19. Dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya, Apple menskalakan tenaga kerjanya dengan kecepatan yang lebih lambat.
Sesuai laporan, Apple telah mempekerjakan kurang dari 7.000 karyawan pada tahun 2020. Pada September 2022, perusahaan mempekerjakan hampir 164 ribu pekerja penuh waktu di divisi perusahaan dan ritelnya.
Apple tidak memberikan makan siang gratis kepada karyawannya, tidak seperti perusahaan teknologi besar lainnya, yang membantu perusahaan menghemat banyak uang.
Source | : | IndiaToday |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR