Popularitas ChatGPT yang melonjak dalam waktu singkat membuat para petinggi Google tidak bisa tidur nyenyak. Bahkan, CEO Google Sundar Pichai mengumumkan "kode merah" yang berarti darurat untuk merespon kehadiran ChatGPT.
Bagaimana Google tidak khawatir?, ChatGPT menawarkan kemampuan dan pengalaman yang lebih baik dari mesin pencari Google Search yang begitu monoton. Tak heran, banyak pihak yang memprediksi ChatGPT bakal menggantikan peran Google Search dalam dua tahun lagi.
Belum lagi, Microsoft sudah mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencarinya Bing dan Edge yang membuat keduanya kini lebih modern dan lebih cerdas dalam menjawab pertanyaan pengguna.
Google pun langsung tancap gas menggenjot pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan meluncurkan layanan chatbot serupa yaitu Bard yang sama-sama berbasis AI.
Google mengklaim chatbot Bard jauh lebih canggih dan luwes dari ChatGPT karena Bard dirancang dengan super data Google yang besar.
Faktanya, Google Bard gagal memberikan kesan pertama yang menakjubkan karena salah menjawab pertanyaan anak kecil soal teleskop.
Kesalahan Bard itu membuat para investor dan pasar kecewa dan menilai Bard terlalu cepat diluncurkan tanpa ada pesiapan sedikitpun melawan ChatGPT. Dampaknya, nilai saham Google pun langsung anjlok seketika.
Tak mau dianggap produknya ciptaannya gagal, Sundar Pichai meminta semua karyawannya menghabiskan waktu dua hingga empat jam sehari untuk menguji Google Bard supaya hasilnya memuaskan dan akurat menjawab pertanyaan.
"Kami terus mencari masukan dari Googler untuk meningkatkan kecerdasan Bard," ungkap juru bicara Google dalam menanggapi email yang bocor itu kepada Gizmodo.
Tidak diketahui, apakah semua Googler (sebutan untuk karyawan Google) di seluruh dunia telah menerima perintah itu dan akan melakukannya. Apalagi Google telah memecat 12.000 karyawannya secara globalnya.
Baca Juga: Bard Salah Jawab, Chairman Alphabet: Google Ragu Rilis Rival ChatGPT
Baca Juga: Chatbot Bard Tak Sepintar ChatGPT, Bos Google Banjir Kritikan
Source | : | Gizmodo |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR