Setiap inovasi teknologi harus semakin memudahkan pekerjaan manusia termasuk juga dengan kehadiran chatbot canggih ChatGPT yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Kehadiran ChatGPT mampu merubah sistem belajar mengajar dunia pendidikan. Satu sisi, ChatGPT mampu memberikan manfaat kepara para tenaga pengajar dan siswa karena mereka langsung bisa mendapatkan informasi dengan akurat.
Sebaliknya, ChatGPT juga memungkinkan para siswa untuk menyontek saat ujian berlangsung dan meminta ChatGPT untuk membuatkan essai soal mata pelajaran.
Apalagi, ChatGPT mampu menjawab soal ujian dari soal kedokteran, hukum hingga ekonomi.
Dampak buruk itu membuat para guru khawatir dan melarang para siswanya untuk menggunakan ChatGPT selama belajar dan ujian. Berikut dampak buruk menyontek dengan ChatGPT:
1. Kepercayaan diri rendah
Siswa tidak percaya diri dalam mengejakan soal-soal ujian karena sudah ketergantungan dengan bantuan jawaban dari ChatGPT. Akhirnya, rasa kepercayaan diri itu akan hingga dan berpengaruh kepada kehidupannya kelak.
2. Malas Berpikir
Tentunya, para siswa akan malas berpikir untuk menjawab soal ujian karena semua jawaban dilakukan oleh ChatGPT.
3. Tidak Disiplin
Biasanya para siswa memiliki manajemen waktu dalam belajar. Misal, hari ini harus belajar matematika selama 3 jam di pagi hari dan ekonomi selama 2 jam di siang hari. Berkat bantuan ChatGPT, segalanya menjadi mudah. Hal itu membuat para siswa malas belajar dan tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga akan menghilangkan rasa disiplin para dirinya.
Baca Juga: Lima Langkah Mencegah Siswa Menyontek dengan ChatGPT Saat Ujian
Baca Juga: Tak Hanya ChatGPT, Ini Produk Artificial Intelligence Buatan OpenAI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR