Saat ini perusahaan sudah mengadopsi solusi cloud computing untuk meningkatkan produktivitasnya.
Tentunya, implementasi layanan cloud computing membutuhkan konsumsi daya listrik yang besar dan akan berdampak kepada pengeluaran perusahaan.
Karena itu, Anda harus mencari strategi baru dengan menerapkan green cloud computing. Green cloud computing sendiri adalah konsep penggunaan teknologi cloud computing dengan memperhatikan efisiensi energi dan dampak lingkungan yang lebih kecil.
Konsumsi daya cloud computing tergantung pada sejumlah faktor seperti ukuran dan kompleksitas infrastruktur, jenis layanan cloud yang digunakan, dan jumlah pengguna yang terhubung ke infrastruktur tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace pada 2020, cloud computing di seluruh dunia mengonsumsi sekitar 2,7% dari total konsumsi listrik global, atau sekitar 1.654 TWh (terawatt jam) per tahun.
Meskipun jumlah itu besar, namun cloud computing dapat menjadi lebih efisien energi dibandingkan dengan infrastruktur TI tradisional karena beberapa alasan yaitu virtualisasi.
Teknologi virtualisasi memungkinkan beberapa mesin virtual berjalan pada satu server fisik yang memungkinkan penggunaan energi yang lebih efisien. Kemudian ada faktor, data center modern yang menggunakan teknologi lebih efisien energi seperti pendingin yang lebih efisien dan pencahayaan yang hemat energi.
Beberapa penyedia layanan cloud computing telah beralih ke sumber daya energi terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin untuk menggerakkan infrastruktur mereka.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan green cloud computing:
1. Pilih penyedia layanan cloud yang ramah lingkungan
Pilihlah penyedia layanan cloud yang memiliki sertifikasi dan kebijakan lingkungan yang baik. Perusahaan yang ramah lingkungan akan menggunakan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan juga mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengembangan dan operasi mereka.
2. Virtualisasi
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR