AWS (Amazon Web Services) dua hari lalu di Jakarta menyampaikan bahwa Bukalapak telah mengembangkan BukaTabungan, bekerja sama dengan Standard Chartered pada platform AWS. BukaTabungan yang dirilis bulan September lalu adalah bank digital yang memanfaatkan BaaS (banking as a service) dari Standard Chartered. Disebut nexus, BaaS dari Standard Chartered diklaim memungkinkan platform digital seperti e-commerce, media sosial, atau penyedia jasa ride-hailing untuk menawarkan produk finansial seperti kartu debit dan rekening tabungan menggunakan merek mereka. AWS menyebutkan tujuan Standard Chartered menghadirkan nexus adalah untuk membantu menghadirkan layanan finansial kepada masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan serta kalangan usaha di Indonesia maupun negara lain.
Mengambil data dari pihak ketiga, AWS menambahkan industri e-commerce Indonesia diprediksikan memiliki pertumbuhan sebesar 22% setiap tahun antara tahun 2021 dan 2025. Namun, juga dari data pihak lain, hanya 49% penduduk dewasa Indonesia yang memiliki akses ke layanan perbankan atau finansial, itu pun 26% di antaranya adalah underbanked. Bukalapak ingin mengembangkan BukaTabungan di atas infrastruktur yang cepat, tangkas, aman, dan dengan skalabilitas tinggi demi mendukung ketersediaan layanan finansial yang secara otomatis terhubung ke platform daring maupun luring. Standard Chartered nexus yang berjalan pada AWS menawarkan hal-hal yang diinginkan Bukalapak tersebut
Dengan memanfaatkan jangkauan layanan dan solusi AWS yang luas dan mendalam, termasuk untuk penyimpanan, kontainer, dan basis data, BukaTabungan menjanjikan akses perbankan digital secara nyaman dan mudah bagi lebih dari 110 juta penggunanya. AWS memang sering kali mengeklaim sebagai penyedia layanan cloud dengan lini produk/layanan yang terluas dan terdalam. Dengan AWS, BukaTabungan terhubung ke program identifikasi berbasis biometrik pada e-KTP (kartu tanda penduduk elektronik) nasional Indonesia, sehingga calon nasabah dapat membuka rekening bank secara daring hanya dalam waktu lima menit tanpa memerlukan dokumen fisik.
“Dengan AWS, Standard Chartered nexus mampu menciptakan berbagai solusi yang inovatif dan mudah diakses bagi perusahaan-perusahaan seperti Bukalapak sekaligus menghadirkan layanan finansial yang penting untuk masyarakat Indonesia yang tidak terjangkau layanan perbankan,” jelas Mathias Faure (Chief Technology Officer, Standard Chartered nexus). “Melalui peluncuran BukaTabungan di AWS ini, masyarakat Indonesia akan mendapatkan akses mudah kepada layanan perbankan digital yang akan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendukung Bukalapak untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik di platform e-commerce,” tambahnya.
“Sektor jasa finansial tengah berkembang pesat di seluruh kawasan Asia Tenggara, yang ditandai oleh – salah satunya – kemunculan lebih banyak perusahaan seperti Bukalapak yang ingin menawarkan layanan perbankan digital sebagai upaya mendorong akses masyarakat Indonesia kepada layanan finansial,” papar Gunawan Susanto (Country Manager AWS Indonesia). “Seiring dengan pertumbuhan industri e-commerce Indonesia, solusi-solusi praktis seperti layanan perbankan digital BukaTabungan kian berperan dalam mendorong inklusi finansial di seluruh negeri. Dengan kehadiran AWS Region di Jakarta, Standard Chartered dapat menyimpan data mereka di sini di Indonesia dan di saat yang sama menikmati manfaat dari standar keamanan terbaik yang dihadirkan oleh infrastruktur kelas dunia ini,” paparnya lagi.
Standard Chartered nexus sendiri memiliki repositori yang dibangun memanfaatkan Amazon S3 (Simple Storage Service). Selain itu, Standard Chartered nexus juga menggunakan Amazon RDS (Relational Database Service). Amazon S3 dijelaskan AWS sebagai sebuah layanan penyimpanan objek, untuk menyimpan data terstruktur maupun tidak terstruktur dalam jumlah besar — AWS mengeklaim tak terbatas — secara terpusat, termasuk informasi transaksi dan rekening nasabah di cloud. Sementara, Amazon RDS disebutan merupakan suatu kumpulan managed service yang memudahkan penyiapan, pengoperasian, dan peningkatan ukuran basis data relational di cloud.
Berkat keduanya, Standard Chartered nexus bisa menarik data dari repositori, termasuk data riwayat keuangan dan kelayakan pelanggan, untuk menyediakan akses cepat dan mudah ke berbagai layanan keuangan melalui BukaTabungan dari Bukalapak. Pengguna BukaTabungan misalnya bisa dengan mudah mengajukan berbagai layanan keuangan dan kemudian menggunakannya untuk berbelanja di Bukalapak. Lagi pula berkat AWS Asia Pacific (Jakarta) Region yang beroperasi akhir tahun 2021 lalu, Standard Chartered nexus diklaim memudahkan Bukalapak untuk memenuhi persyaratan data residency dengan ketahanan tinggi, latensi rendah, dan toleransi kesalahan yang lebih besar.
KOMENTAR