Kabar mengejutkan datang dari raksasa teknologi asal China, Huawei. Huawei mengumumkan rencananya untuk menutup atau menjual divisi smartphone-nya yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar mereka selama bertahun-tahun.
Keputusan itu disebabkan Huawei mengalami penurunan penjualan yang signifikan di berbagai negara di seluruh dunia. Apalagi, Huawei telah mendapatkan sanksi bertubi-tubi dari Amerika Serikat karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
Tekanan Amerika Serikat (AS) itu membuat Huawei sulit menjual produknya di pasar internasional.
Apalagi, Huawei sulit memperoleh chip dan komponen lain yang diperlukan untuk memproduksi smartphone-nya. Hal itu sangat mempengaruhi penjualan dan mengurangi keuntungan Huawei.
CEO Huawei Ren Zhengfei mengakui keputusan itu sangat sulit tetapi perusahaan harus mengambil tindakan untuk mempertahankan keberlanjutan dan pertumbuhan mereka di masa depan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan kami yang setia dan menghargai dukungan mereka selama bertahun-tahun," ujarnya.
"Namun, dengan situasi saat ini dan tekanan yang kami hadapi dari beberapa negara, kami merasa bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuk perusahaan dan semua pemangku kepentingan kami," katanya.
Belum ada pengumuman resmi tentang apa yang akan terjadi dengan karyawan yang bekerja di divisi smartphone Huawei. Namun, Ren Zhengfei menegaskan Huawei akan melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu karyawan yang terkena dampak dari keputusan ini.
Pengguna smartphone Huawei tetap dapat menggunakan dan mendapatkan dukungan untuk smartphone mereka seperti biasa. Huawei juha akan terus memperbaiki dan memperbarui sistem operasi dan aplikasi mereka untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik.
Ini adalah kabar yang mengejutkan bagi dunia teknologi dan industri smartphone. Bagi Huawei, ini adalah waktu yang sulit dan mereka harus mengambil tindakan untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya.
Dilepas ke Honor?
Berdasarkan laporan terbaru, Huawei sedang mempertimbangkan opsi untuk memisahkan divisi riset dan pengembangan unit bisnis HP-nya ke Honor. Honor sendiri merupakan mantan anak perusahaan Huawei sebelum akhirnya dilepas pada akhir 2020 lalu.
Huawei menjual Honor ke konsorsium Shenzhen Zhixin New Information Techonology yang terdiri dari 30 lebih perusahaan China seperti dilansir Gizmochina.
Beberapa analis mengatakan jika Huawei melepaskan penuh bisnis konsumennya, itu akan mempengaruhi posisi mereka di bidang lain seperti kesehatan, tampilan, Metaverse, serta pengembangan platform HarmonyOS dan Euler.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR