Baginya, ilmu Machine Learning memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan sebuah bisnis berbasis teknologi. Hal inilah yang menjadi alasan Kia antusias mengikuti program Bangkit.
“Sebagai mahasiswa manajemen, saya melihat prospek yang bagus tentang teknologi Machine Learning jika digabungkan ke dalam aspek bisnis,” jelas Kia.
“Program Bangkit telah mendorong keberanian saya untuk menemukan kesempatan yang tak terduga, juga menemukan potensi diri yang bisa dihargai dan ditunjukkan kepada dunia,” tambahnya.
Setelah lulus dari Bangkit, Kia sempat menjadi intern di berbagai perusahaan ternama seperti Zenius, Danone, dan Unilever. Saat ini, Kia pun sedang membangun kariernya di PwC Indonesia.
Para peserta Bangkit juga bisa mendapatkan eksposur yang tinggi untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan saat mengikuti Bangkit Career Fair.
Batch kedua program Bangkit 2023 akan mulai di bulan Juli 2023 dan membuka kesempatan untuk 4.000 peserta.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR