Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi keamanan Pangiam, pengelola bandara Schiphol Amsterdam, Royal Schiphol Group, akan mengembangkan sistem berbasis artificial intelligence untuk mempercepat proses security check bagasi.
Sistem ini menggunakan artificial intelligence dan algoritma untuk menganalisis citra/gambar bagasi kabin penumpang dan mengidentifikasi barang-barang yang dilarang untuk dibawa serta risiko-risiko keamanan lainnya. Dengan cara ini, pengelola Bandara Schiphol berharap dapat mempercepat proses pemeriksaan keamanan dan penumpang merasa lebih nyaman.
“Kami berkomitmen penuh untuk merekrut staf keamanan dan telah meningkatkan produktivitas peralatan keamanan kami akhir-akhir ini, tentunya tanpa mengurangi kualitas keamanan. Ke depannya, kolaborasi ini dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pelancong berkat pemeriksaan bagasi yang aman dan lebih cepat. Keamanan selalu menjadi prioritas kami,” ucap Philip van Noort, Director Security, Amsterdam Airport Schiphol seperti kami kutip dari laman web AIThority.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari Project DARTMOUTH yang diinisiasi oleh Pangiam dan Google Cloud. Dan Schiphol menjadi bandara besar pertama di Eropa yang mendukung proyek ini dengan melakukan uji terhadap teknologi baru ini pada skala kecil.
Teknologi yang dikembangkan oleh Pangiam ini dapat diterapkan pada perangkat keras dan peralatan yang sudah ada, misalnya CT scanner. Sistem ini juga dapat dikombinasikan dengan software lainnya. Begitu teknologi ini dianggap memenuhi semua persyaratan dan aturan yang berlaku di Eropa, dan uji coba berjalan sukses, teknologi berbasis artificial intelligence ini akan diimplementasikan dalam skala yang lebih besar. Project DARTMOUTH sebelumnya sudah diuji di bandara yang lebih kecil, yaitu Glasgow dan Aberdeen di Inggris.
Selain Schiphol, Royal Schiphol Group juga mengelola Bandara Rotterdam The Hague Airport dan Lelystad Airport, serta memiliki saham terbesar di Eindhoven Airport. Proyek ini merupakan bagian dari program besar Amsterdam Schiphol untuk mempercepat inovasi dan pengembangan teknologi in-house dan mitra.
“Royal Schiphol Group memiliki reputasi internasional untuk inovasi dan keunggulan dalam teknologi. Kolaborasi ini memungkinkan kami membawa manfaat artificial intelligence ke area security checkpoint dan meningkatkan prosesnya,” kata Alexis Long, Head of Project DARTMOUTH, Pangiam, seperti dikutip dari Business Traveller.
Sedikit mengenai Project DARTMOUTH, proyek kerja sama antara Pangiam dan Google Cloud ini ditujukan menguji coba algoritma AI yang dapat mengotomatisasi proses screening terhadap bagasi kabin milik penumpang dalam proses pemeriksaan keamanan di bandara.
Project DARTMOUTH mengombinasikan teknologi Pangiam dengan tool computer vision berbasis artificial intelligence dan machine learing dari Google Cloud untuk mengembangkan sebuah sistem baru.
Sistem berbasis teknologi AI dan machine learning canggih ini tidak hanya mampu mengidentifikasi ancaman saat itu tapi juga ancaman yang mungkin akan terjadi. Sistem akan mendeteksi barang-barang yang dilarang untuk dibawa di kabin dan segera memberikan peringatan kepada staf keamanan jika terdeteksi adanya anomali atau pola-pola yang tidak biasa yang menunjukkan upaya kompleks atau terkoordinasi untuk menembus keamanan.
Teknologi Pangiam juga dirancang untuk mampu mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi. Algoritma khusus akanterlihat tidak benar. Dengan software deteksi ancaman yang terotomatisasi ini, para petugas keamanan di bandara akan terbebas dari tugas-tugas yang memakan waktu dan bisa lebih fokus ke area-area dengan prioritas tinggi, misalnya interaksi dengan penumpang atau saat ada peringatan soal bagasi penumpang.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR