Zebra Technologies mengatakan bahwa kini para konsumennya menghadapi tiga tekanan yang bisa menghambat pertumbuhan bisnis mereka. Ketiga tekanan tersebut adalah biaya dan kekurangan tenaga kerja, mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru, serta makin sulitnya untuk memprakirakan. Zebra Technologies dengan berbagai tawarannya memastikan bisa membantu para konsumen itu dan tentunya perusahaan-perusahaan lain mengatasi ketiga tekanan bersangkutan sehingga pertumbuhan bisnis mereka tidak terhambat.
Hal tersebut diungkapkan Zebra Technologies ketika melakukan media briefing dengan InfoKomputer dan sejumlah media Asia Pasifik lain pada 9 Maret 2023 lalu di Bali. Media briefing ini sendiri merupakan bagian dari Zebra CONNECT APAC CPS 2023 yang merupakan konferensi Zebra Technologies untuk channel partner-nya di kawasan Asia Pasifik.
Berkat ketiga tekanan yang dimaksud, Zebra Technologies melihat para konsumennya menjadi memprioritaskan investasi di otomatisasi dan pendigitalan (digitization). Mereka makin meningkatkan investasinya sehubungan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja, visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung, analytics yang ditingkatkan, serta pandangan yang unified akan konsumen — konsumennya konsumen Zebra Technologies — pada berbagai kanal. Tentunya antara konsumen yang satu dengan yang lain investasi yang dilakukan tidak sama; tidak mesti keempatnya.
Otomatisasi dan Pendigitalan
Melakukan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja bisa meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat menjadi jawaban terhadap kurangnya tenaga kerja yang tersedia dan meningkatnya biaya tenaga kerja. Zebra Technologies mengatakan otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja antara lain bisa dilakukan dengan menggunakan wearable yang mendukung pembacaan barcode maupun RFID (radio frequency identification), misalnya sehubungan mengambil dan memindahkan barang. Dengannya tenaga kerja antara lain tidak perlu lagi melihat catatan secara manual perihal barang tersebut, begitu pula dengan memasukkan pembaruan mengenai status barang itu.
Mengambil contoh pergudangan, Zebra Technologies menyebutkan bahwa pengeluaran akan tenaga kerja global setidaknya sampai tahun 2027 akan terus meningkat dengan CAGR (compound annual growth rate) sebesar hampir 20% untuk P2G (person to goods) picking dan sekitar 8% untuk G2P (goods to person) picking. Zebra Technologies menegaskan bahwa biaya tenaga kerja yang terus meningkat tersebut adalah tidak sustainable. Belum lagi kekurangan tenaga kerja imbas dari pandemi COVID-19. Tidak semua tenaga kerja ingin kembali bekerja setelah pandemi COVID-19. Bagi yang kembali pun, butuh waktu untuk mengembalikan kinerjanya seperti sebelumnya.
Mendapatkan visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung bisa menjadi jawaban akan makin sulitnya untuk memprakirakan. Memanfaatkan antara lain barcode, RFID, dan computer vision, berbagai barang bisa diketahui posisinya secara real-time atau hampir real-time; barang-barang itu bisa di-track posisinya. Berhubung posisinya diketahui, bisa diketahui pula jumlah stok yang tersedia akan suatu barang di suatu lokasi. Tindakan yang tepat bisa diambil lebih cepat. Toko daring yang memiliki beberapa fulfillment center contohnya bisa mengetahui stok di suatu fulfillment center lalu memutuskan untuk menambah stok di lokasi bersangkutan atau memindahkan sebagian stok ke lokasi lain yang stoknya sudah mau habis.
Makin sulitnya untuk memprakirakan misalnya tercermin dari yang terjadi pada pandemi COVID-19. Pada masa awal pandemi COVID-19, stok sejumlah barang seperti laptop menjadi terbatas karena permintaan yang meningkat drastis dan kurangnya persediaan komponen pembangun laptop seperti layar dan cip tertentu. Zebra Technologies mengatakan, menurut IHL Group, biaya dari kehabisan stok (out of stock) global pada tahun 2022 adalah US$1,235 triliun dan biaya dari kelebihan stok (overstock) global pada tahun 2022 adalah US$758,3 miliar. Secara keseluruhan, biaya tersebut adalah sekitar US$2 trilun yang menurut Zebra Technologies adalah sekitar 10% dari perdagangan retail global.
Memiliki analytics yang ditingkatkan bisa membantu mendapatkan keputusan yang lebih baik. Bersama otomatisasi dan augmentation alur-alur kerja serta/atau visibilitas rantai suplai yang dari ujung ke ujung, analytics yang ditingkatkan dapat membantu mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru. Dengan kini makin lazimnya pembelian dilakukan secara daring misalnya, pembeli tidak jarang menginginkan barang yang dibelinya sampai dengan cepat. Ekspektasi baru ini bisa dijawab toko daring dengan mengetahui stok barang bersangkutan yang tersedia di berbagai fulfillment center-nya, menganalisis fulfillment center yang butuh waktu paling singkat, plus pengambilan dan pengantaran barang oleh tenaga kerja yang cepat.
Tanpa mengoptimalkan untuk aneka ekspektasi baru, Zebra Technologies mengeklaim margin dari penjualan akan mengalami kehilangan. Zebra Technologies mencontohkan pula selain yang menginginkan barang yang dibeli sampai dengan cepat, yakni pembelian barang yang dilakukan secara daring di toko daring, tetapi pengambilannya dilakukan secara luring di toko luring. Zebra Technologies mengeklaim bila suatu perusahaan yang memiliki toko daring dan toko luring mendukung hal yang dimaksud, tetapi tidak mengoptimalkannya, perusahaan bersangkutan bisa mengalami kehilangan margin dibandingkan pembelian secara langsung di toko luring. Kerugiannya secara rata-rata global adalah 6,8 poin. Visibilitas stok barang di berbagai toko luring perusahaan tentunya sangat penting di sini.
Sementara, pandangan yang unified akan konsumen pada berbagai kanal adalah lebih kepada seperti perusahaan dengan toko daring dan toko luring alias memiliki lebih dari satu kanal. Zebra Technologies menyebutkan dengan pandangan yang unified bisa diciptakan suatu pengalaman pengguna yang terpersonalisasi dan dapat diaplikasikan model engagement yang unik. Dengan pengalaman pengguna yang terpersonalisasi dan model engagement yang unik, penjualan dus pendapatan lebih bisa ditingkatkan.
KOMENTAR