Tak bisa dipungkiri kehadiran AI generatif dapat menghasilkan konten-konten baru dan akan mengubah wajah industri teknologi di masa depan.
Namun, pihak atau perusahaan yang bekerja di dunia cloud dan bertanggung jawab menjalankan sistem AI generatif mulai menyuarakan kekhawatiran.
Meskipun AI generatif memiliki banyak manfaat, AI juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada operasi cloud computing. Saat ini kekhawatiran itu masih bersifat teoretis tetapi akan akan segera menjadi kenyataan.
Berikut beberapa alasan teknologi AI generatif dapat merusak operasi cloud computing seperti dilansir InfoWorld:
Risiko keamanan
Teknologi AI generatif dapat digunakan untuk menghasilkan data palsu yang dapat mengelabui sistem cloud computing. Data palsu itu melakukan serangan terhadap sistem atau memanipulasi perilaku sistem, yang menyebabkan pelanggaran keamanan, kebocoran data, dan risiko keamanan lainnya.
Selain itu, AI generatif dapat membuat identitas palsu yang dapat menghindari langkah-langkah keamanan dan mendapatkan akses ke data sensitif. Perusahaan harus membayar solusi untuk melindungi diri dari serangan bertenaga AI generatif pada sistem keamanannya.
Boros sumber daya
Pembelajaraan dan penggunaan algoritma AI generatif dapat menghabiskan sumber daya yang signifikan sehingga menyebabkan penggunaan sumber daya cloud computing yang berlebihan.
Anda mungkin akan melihat kinerja sistem yang lebih lambat, berkurangnya ketersediaan sistem, peningkatan biaya, dan lebih banyak karbon yang dihasilkan. Jika algoritma AI generatif tidak dioptimalkan untuk lingkungan komputasi awan, algoritma dapat menyebabkan beban yang signifikan pada sistem.
Ketidakcocokan dengan sistem yang ada
Sistem Algoritma AI generatif bisa jadi tidak kompatibel dengan sistem cloud computing yang sudah ada dan dapat menyebabkan masalah integrasi. Hal itu dapat menunda penerapan algoritma AI generatif dan menyebabkan masalah pada kinerja atau efisiensi sistem.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR