Saat ini, kita dapat menemukan kode QR (Quick Response) pada segala hal mulai dari kemasan makanan hingga di pameran museum, dari tagihan utilitas hingga tiket lotre.
Orang-orang menggunakannya untuk membuka situs web, mengunduh aplikasi, mengumpulkan poin program loyalitas, melakukan pembayaran dan mentransfer uang, dan bahkan memberi untuk amal.
Teknologi yang mudah untuk diakses dan praktis ini memberikan kenyamanan bagi banyak orang, termasuk, tentunya, pelaku kejahatan siber, yang telah meluncurkan berbagai skema berbasis QR.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang dapat terjadi dari logo yang identik dengan kotak hitam-putih ini, dan bagaimana Anda dapat menggunakannya tanpa rasa takut.
Apa Itu Kode QR, Dan Bagaimana Penggunaannya
Hampir semua orang memiliki smartphone (ponsel cerdas). Banyak model terbaru memiliki pemindai QR bawaan, tetapi siapa pun dapat mengunduh aplikasi yang membaca semua kode QR, atau memilih yang spesifik, contoh sederhananya, untuk berkunjung ke museum.
Untuk memindai kode QR, pengguna cukup membuka aplikasi pemindai dan mengarahkan kamera ponsel ke kode tersebut.
Sering kali, ponsel cerdas akan meminta Anda untuk membuka situs web tertentu atau mengunduh aplikasi. Namun, ada opsi lain yang akan Kaspersky bahas sebentar lagi.
Pemindai khusus menggunakan sekumpulan kode QR tertentu. Anda mungkin menemukan kode seperti itu pada sebuah pohon bersejarah di taman rekreasi, misalnya, dalam hal ini memindainya dengan aplikasi resmi taman rekreasi dapat memulai tur terpandu, sedangkan pemindai standar hanya akan membuka deskripsi di situs web tempat wisata tersebut.
Selain itu, beberapa aplikasi dapat membuat kode QR untuk memberikan informasi tertentu kepada siapa saja yang memindainya. Misalnya, mereka mungkin menerima nama dan kata sandi jaringan Wi-Fi tamu Anda, atau detail rekening bank.
Bagaimana Para Pelaku Kejahatan Siber Memanfaatkan Kode QR
Kode QR hanyalah barcode versi yang lebih canggih, namun adakah celah keamanannya? Nyatanya, cukup banyak.
Manusia tidak bisa begitu saja membaca kode QR atau memeriksa proses pemindaiannya, maka, pengguna hanya dapat mengandalkan integritas penciptanya.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR