Amazon kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya, termasuk karyawan di divisi cloud.
"Ini adalah hari yang berat di seluruh organisasi kami," tulis CEO Amazon Web Services (AWS), Adam Selipsky dalam memo yang dikirimkan kepada para karyawannya di AS, Kanada, dan Kosta Rika, seperti dikutip dari CNBC.com.
PHK ini merupakan bagian dari rencana pemangkasan 9000 karyawan Amazon yang telah diumumkan sebelumnya. Hari Rabu lalu, para staf di divisi cloud dan HR dirumahkan. Pekan lalu, PHK dilakukan Amazon terhadap para staf di divisi iklan. Sementara pada pekan sebelumnya, Amazon merumahkan para karyawan di divisi video game dan Twitch livestreaming.
Tahun lalu, sekitar 18.000 karyawan dirumahkan Amazon. Jika ditotal maka ini menjadi PHK terbesar yang pernah dilakukan Amazon sepanjang sejarah perusahaan.
Pemutusan hubungan kerja merupakan salah satu strategi CEO Andy Jassy untuk memangkas biaya di seluruh lini bisnis. Amazon juga menghentikan aktivitas perekrutan karyawan dan menghentikan beberapa proyek eksperimental.
Khususnya di AWS, jumlah karyawan membengkak selama pandemi COVID-19 seiring kebutuhan berbagai perusahaan, lembaga pemerintah, dan institusi pendidikan mengakselerasi transisinya ke cloud.
"Mengingat pertumbuhan yang cepat ini, serta iklim bisnis dan ekonomi makro secara keseluruhan, sangat penting bagi kami untuk fokus pada mengidentifikasi dan menempatkan sumber daya kami di belakang prioritas utama kami, yaitu hal-hal yang paling berarti bagi pelanggan dan yang akan menggerakkan bisnis kami, " tulis Selipsky dalam memonya.
Hal itu, lanjut Adam Selipsky, bisa berarti pengalihan tim dari proyek, inisiatif, atau tim di mana mereka bergabung, atau bisa juga berujung pada penghapusan peran tim tersebut.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR