Grammarly memperkenalkan alat GrammarlyGO yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna dalam membuat konten.
Teknologi AI generatif itu akan bertugas menjadi asisten untuk membantu pengguna menulis postingan blog, email, dan lainnya.
GrammarlyGO dapat menulis dari awal atau membantu merevisi teks yang ada serta memberikan pengalaman yang disesuaikan seperti mengidentifikasi gaya penulisan pengguna seperti dikutip GadgetsNow.
GrammarlyGO juga dapat membantu pengguna dalam membuat teks dari alur kerja yang ada, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk revisi, dan memungkinkan pengguna berkonsentrasi pada tugas yang lebih penting.
"GrammarlyGO memungkinkan pengguna menyempurnakan tulisan mereka, menyesuaikan nada, dan menghasilkan seluruh blok teks melalui petunjuk," ujar Juru Bicara Gramarly.
Alat-alat ini berfungsi seperti ChatGPT atau Google's Bard tetapi dengan pendekatan yang lebih bertarget yang beroperasi dalam platform penulisan seperti alat blogging, media sosial, dan email.
Grammarly menghadirkan tool AI itu untuk mempercepat proses penulisan dan membantu revisi draf.
GrammarlyGo tersedia untuk pengguna melalui rilis beta yang saat ini tersedia untuk akun gratis dan berbayar serta pelanggan bisnis.
Pengguna yang belum berlangganan versi Premium hanya akan menerima hingga 100 permintaan setiap bulan dengan akses ke hal-hal penting yang disediakan oleh AI.
Aplikasi Writing
Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari kian beragam. Salah satu contoh penerapan AI yang sangat membantu kita dalam tugas sehari-hari adalah writing assistant, seperti Grammarly.
Nama Grammarly kini kian melambung. Diluncurkan perdana di tahun 2009, jumlah pengguna aktif harian produk besutan Grammarly Inc. ini meroket dari angka 1 juta di 2015 ke 30 juta pengguna di 2020. Sementara Grammarly Business berhasil menggaet sebanyak 30.000 tim yang terdiri dari para profesional, seperti sales, insinyur, support specialist, wirausahawan, dan pelajar.
Strategi Integrasi untuk Ekspansi dan Data yang Mumpuni
Grammarly adalah writing assistant cross-platform berbasis cloud yang bertugas meninjau (review), antara lain ejaan, tata bahasa (grammar), penggunaan tanda baca (punctuation), kejelasan (clarity), delivery mistake dan lain-lain. Grammarly memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi kesalahan pada tulisannya dan mencarikan pengganti yang lebih tepat.
Grammarly Inc. bukan satu-satunya perusahaan di ranah grammar assistance. Bahkan produk yang dikembangkan oleh Alex Shevchenko, Max Lytvyn, and Dmytro Lideris ini harus berhadapan dengan Microsoft dan Google yang pastinya memiliki data set yang lebih banyak dan pengalaman AI yang lebih panjang. Sebagai informasi, Microsoft telah menggunakan machine learning untuk meningkatkan kemampuan grammar checker-nya selama beberapa tahun. Google juga telah mengintegrasikan deep learning pada aplikasi Docs dan aplikasi di G Suite.
Strategi integrasi yang ekspansif membuat Grammarly lebih unggul daripada grammar checker Microsoft dan Google. Dengan browser extension, Grammarly bisa terintegrasi dengan teks di blog, e-mail, media sosial, dan lain-lain. Grammarly juga dapat berintegrasi dengan aplikasi seperti MS Word dan Google Docs. Berkat strategi integrasi pula, Grammarly dapat memperluas korpus teks-nya untuk melatih algoritme AI.
Nah, bagaimana Grammarly mengoreksi, memberikan saran, dan membuat tulisan dalam teks berbahasa Inggris menjadi lebih enak dibaca dan dipahami? Apakah ada peri ajaib, atau robot, atau editor manusia yang sangat sibuk bekerja di balik layar?
Kombinasikan Machine Learning dan NLP
Seperti kami sampaikan sebelumnya, produk Grammarly didukung oleh sebuah sistem canggih yang mengombinasikan rule, pola, dan teknik AI, seperti machine learning, deep learning, dan natural language processing untuk membuat tulisan menjadi lebih baik. Seperti dikutip dari Bdtechtalks.com, Grammarly menerapkan AI yang bersifat narrow application dari AI NLP yaitu grammar assistance.
Secara umum, sistem Artificial Intelligence akan meniru cara manusia mengerjakan sebuah tugas. Hal ini dicapai sistem AI melalui beberapa teknik. Machine learning, misalnya, akan mengajarkan algoritme bagaimana cara mengerjakan tugas dengan menyajikan sejumlah besar contoh, bukan hanya dengan memberikan sejumlah langkah yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sementara natural language processing atau biasa disebut NLP adalah cabang dari AI yang melibatkan pembelajaran oleh mesin untuk memahami dan memroses bahasa manusia (misalnya bahasa Inggris) dan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menerjemahkan, menganalisis sentiment, memberikan skor pada essay, dan meningkatkan kualitas tulisan.
Sistem AI Grammarly menggabungkan machine learning dengan beragam pendekatan natural language processing. Bahasa manusia terdiri atas banyak tingkatan yang bisa dianalisis dan diproses, mulai dari karakter dan kata, melalui struktur tata bahasa dan kalimat, juga melalui paragraf atau bacaan keseluruhan.
Salah satu bagian penting dalam membangun sistem AI adalah melatih sistem tersebut. AI tak ubahnya anak-anak, mempelajari tingkah laku dengan mengamati orang di sekitarnya dan penguatan positif maupun negatif. Oleh karena itu, agar sistem AI “tumbuh” menjadi sistem yang bermanfaat dan berfungsi dengan baik, kita harus berhati-hati dengan paparan yang diperoleh sistem dan bagaimana kita melakukan intervensi saat sistem melakukan kesalahan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam membangun sistem AI ini adalah memilih data berkualitas tinggi untuk melatih sistem. Di Grammarly, data itu berupa korpus teks, yaitu kumpulan kalimat yang oleh para ahli di Grammarly telah diorganisasi dan diberi label yang dapat dipahami algoritme AI.
Selain latihan, sistem AI juga membutuhkan umpan balik (feedback) dari penggunanya. Ketika banyak pengguna menekan tombol “ignore” ketika disuguhkan saran tertentu, para periset dan ahli computational linguist di Grammarly akan membuat penyesuaian pada algoritme di balik saran tersebut sehingga sistem semakin akurat dan dapat membantu pengguna dengan lebih baik.
Seperti manusia, AI juga bisa membuat kesalahan, terutama ketika sistem AI menghadapi situasi di mana sistem belum memiliki banyak pengalaman. Grammarly dilatih dengan teks tertulis yang ditulis manusia sehingga mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang biasanya terjadi ketika manusia membuat tulisan.
Source | : | Gadgets Now |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR