Palo Alto Networks merilis hasil penelitian dari tim intelijen siber, Unit 42, tentang peningkatan popularitas AI generatif yang telah menyebabkan lonjakan aktivitas penipuan seputar ChatGPT.
Penelitian ini menyoroti beragam taktik yang digunakan oleh penipu untuk menipu pengguna agar membagikan informasi rahasia atau mengunduh perangkat lunak berbahaya. Lebih lanjut, penelitian ini juga menghadirkan contoh nyata dan studi kasus dalam mendemonstrasikan metode-metode penipuan tersebut.
Unit 42 mengamati beberapa URL menipu, yang ditujukan untuk serangan phishing dengan menyamar menjadi situs web resmi OpenAI. Para penipu di balik skema tersebut biasanya membuat situs web palsu yang sangat mirip dengan situs web resmi ChatGPT, dengan tujuan mendorong pengguna untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya atau mengungkapkan informasi pribadi dan rahasia.
Meskipun OpenAI menawarkan versi gratis dari ChatGPT, para penipu sering kali menyesatkan korbannya sehingga mengunjungi situs web palsu dan membayar untuk menggunakan layanan ini.
Temuan-temuan utama dari laporan tersebut meliputi:
● Ekstensi AI ChatGPT dapat menambahkan background script ke browser korban yang berisi JavaScript yang mengandung ambiguitas. JavaScript ini menggunakan API Facebook untuk mencuri detail akun korban, dan mungkin mendapatkan akses lebih lanjut ke akun mereka.
● Antara November 2022 - April 2023, Unit 42 mengamati adanya peningkatan persentase aktivitas pendaftaran bulanan untuk domain yang terkait ChatGPT, hingga 910%.
● Terdapat lebih dari 100 kasus deteksi harian atas URL berbahaya terkait dengan ChatGPT dari traffic yang ditangkap oleh sistem Advanced URL Filtering Palo Alto Networks.
● Dalam kurun waktu yang sama, tim intelijen juga mengamati hampir 18.000% pertumbuhan squatting domains (penjahat siber yang mendaftarkan nama domain yang terkait dengan nama merek dagang) dari log keamanan DNS.
● Unit 42 mengamati beberapa URL phishing yang mencoba meniru situs resmi OpenAI. Biasanya, para penipu membuat situs web palsu yang sangat mirip dengan tampilan situs web resmi ChatGPT, kemudian menipu pengguna untuk mengunduh malware atau membagikan informasi sensitif.
● Meskipun OpenAI menawarkan versi gratis dari ChatGPT kepada para penggunanya, penipu mengarahkan para korban ke situs web palsu, dengan meminta mereka untuk membayar demi menggunakan layanan ini.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR