Eksplorasi Rute Perjalanan secara Virtual di Google Maps
Produk lain yang akan ditingkatkan dengan generative AI adalah Google Maps. Artificial intelligence telah hadir di Google Maps sejak awal Street View diperkenalkan. “AI telah menyatukan miliaran gambar panorama sehingga orang dapat menjelajahi dunia di perangkatnya,” ujar Sundar.
Di ajang I/O sebelumnya, Google memperkenalkan Immersive View yang menggunakan AI untuk menciptakan representasi sebuah area dengan kualitas high fidelity sehingga pengguna memperoleh pengalaman mengenai situasi di tempat tersebut sebelum mereka mengunjunginya.
Sekarang Google Maps menyediakan fitur baru immersive views for routes yang juga berbasis artificial intelligence. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengeksplorasi dan menikmati pemandangan/suasana dari rute yang dipilih pengguna ketika akan bersepeda, berkendara, atau berjalan kaki.
Masih dengan fitur yang sama, pengguna juga bisa memeriksa kualitas udara, kondisi kemacetan, dan cuaca di sepanjang rute tersebut. “Dan ini adalah cara benar-benar baru untuk melihat sebuah perjalanan,” Sundar menegaskan. Ia menambahkan bahwa fitur ini akan mulai dirilis di musim panas tahun ini secara bertahap. Sampai dengan akhir tahun 2023, akan ada 15 kota di dunia yang dapat dinikmati melalui immersive view for routes, termasuk London, New York, Tokyo, dan San Francisco.
Padukan Dua Kekuatan di Google Photos
Produk lain yang ditingkatkan kemampuannya dengan AI adalah Google Photos. “Kami perkenalkan Google Photos di ajang I/) 2015 dan saat itu merupakan salah satu produk native AI kami,” jelas Sundar Pichai.
Menurutnya, Google ingin melakukan lebih dari sekadar mencari foto dengan bantuan machine learning. “Kami ingin membuat foto-foto itu lebih baik. Nyatanya, setiap bulan, 1,7 miliar foto disunting di Google Photos. Kemajuan di bidang AI memberikan kami cara-cara yang lebih ampuh untuk melakukan itu,” tegasnya.
Salah satu contoh inovasi di Google Photos adalah Magic Eraser yang sebelumnya telah disematkan di Pixel. Fitur ini memanfaatkan fotografi komputasional berbasis AI untuk menghilangkan gangguan yang tidak diinginkan pada gambar atau foto.
Di ajang I/O 2023 yang berlangsung di Shoreline Amphitheatre, Mountain View, California, AS, Google memperkenalkan fitur Magic Editor yang akan segera dirilis tahun ini. Fitur ini akan memadukan kekuatan semantic understanding dan generative AI untuk menghasilkan foto yang lebih baik.
Selain memaparkan produk-produk Google yang akan membekal artificial intelligence, Sundar Pichai juga menjelaskan empat cara Google mewujudkan misinya untuk membuat AI bermanfaat bagi semua orang (making AI helpful for everyone).
“Pertama, dengan meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran Anda, serta memperdalam pemahaman Anda tentang dunia. Kedua, dengan meningkatkan kreativitas dan produktivitas sehingga Anda dapat mengekspresikan diri dan menyelesaikan pekerjaan Anda. Ketiga, dengan memungkinkan pengembang dan bisnis membangun sendiri produk dan layanan yang transformatif. Dan terakhir, dengan membangun dan menerapkan AI secara bertanggung jawab sehingga semua orang dapat memperoleh manfaat yang sama. Kami sangat senang dengan peluang-peluang yang menanti di depan!” pungkas Sundar Pichai.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR