Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terus mengalami perkembangan pesat, dengan berbagai perusahaan dan lembaga riset yang berlomba-lomba mengembangkan model-model baru.
Dua model yang telah mencuri perhatian adalah ChatGPT dari OpenAI dan Google BARD. Kedua sistem ini menawarkan kemampuan untuk menghasilkan teks yang mirip dengan tulisan manusia, tetapi mereka memiliki perbedaan yang menarik.
Pertama, keunggulan ChatGPT. ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI dengan menggunakan arsitektur GPT-3.5 yang kuat. Model ini memiliki pengetahuan yang luas berdasarkan pelatihannya pada berbagai teks dan dokumen hingga September 2021. Keunggulan utama ChatGPT terletak pada kemampuannya dalam menghasilkan teks yang kohesif dan alamiah. ChatGPT mampu memahami konteks dari masukan pengguna dengan baik dan memberikan respons yang relevan dan terperinci. Hal ini membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, seperti asisten virtual, penulisan konten, dan banyak lagi.
Di sisi lain, Google BARD (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) merupakan proyek ambisius dari Google yang juga bertujuan untuk menghasilkan teks yang berkualitas tinggi. BARD menggunakan teknologi transformer dan telah melalui pelatihan yang intensif dengan menggunakan dataset yang sangat besar.
Keunggulan utama BARD terletak pada kemampuannya dalam melakukan pemodelan konteks yang lebih baik dan memperbaiki masalah "keaslian" teks yang ditemui pada model-model sebelumnya. Google BARD menunjukkan perkembangan signifikan dalam menghasilkan teks yang lebih konsisten, terstruktur, dan memperhatikan konteks.
Meskipun keduanya memiliki keunggulan masing-masing, ChatGPT dan Google BARD juga memiliki perbedaan yang perlu diperhatikan. Salah satu perbedaan utama adalah dalam hal pembaruan pengetahuan. Meskipun Google BARD memiliki pengetahuan yang luas, model tersebut tidak memiliki pemahaman langsung terhadap peristiwa atau informasi terbaru. Sebaliknya, ChatGPT memiliki batasan pengetahuan pada September 2021, sehingga informasi terkini yang mungkin terjadi setelah tanggal tersebut tidak dapat diakses langsung oleh model tersebut.
Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada tujuan pengembangan. OpenAI mendorong penggunaan ChatGPT sebagai alat kolaboratif untuk membantu manusia dalam berbagai tugas dan memberikan nilai tambah yang besar dalam produktivitas. Sementara itu, Google BARD lebih difokuskan pada penyediaan konten yang kredibel dan andal di platform-platform online yang dioperasikan oleh Google. Kedua pendekatan ini memiliki keunggulan dan manfaat masing-masing tergantung pada kebutuhan pengguna.
Dalam rangka menghadirkan kemajuan yang lebih lanjut, baik OpenAI maupun Google terus mengembangkan dan memperbarui model-model mereka.
Keunggulan Teknologi AI GPT-4
OpenAI telah mengumumkan peluncuran model terbaru mereka, yaitu GPT-4. Dibangun di atas kesuksesan pendahulunya, GPT-4 menawarkan keunggulan dan kemampuan yang luar biasa dalam menghasilkan teks yang menyerupai tulisan manusia. Berikut adalah gambaran tentang keunggulan dan kemampuan terbaru dari teknologi AI GPT-4.
Skala dan Kapasitas
GPT-4 dibangun dengan skala dan kapasitas yang lebih besar daripada pendahulunya. Dengan menggunakan arsitektur GPT-3.5 yang ditingkatkan, GPT-4 memiliki lebih dari 200 miliar parameter, jauh lebih besar daripada model sebelumnya. Hal ini memungkinkan GPT-4 untuk memahami konteks yang lebih kompleks dan menghasilkan teks dengan tingkat kehalusan dan kohesi yang lebih tinggi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR