Masih banyak yang menggunakan password yang lemah sehingga cukup mudah diterka. Hal tersebut contohnya terlihat dari password paling buruk pada tahun 2020 yang dikeluarkan NordPass. Password terburuk itu adalah “123456”. Gunakanlah password yang kuat agar password akun Gmail tidak mudah diterka.
2. Aktifkan 2FA Authentication
Aktifkan 2FA authentication alias 2-Step Verification untuk menambah langkah verifikasi selain password. Bila password yang digunakan diketahui pihak lain yang tak berhak dan dimanfaatkan untuk masuk ke akun Gmail melalui perangkat yang belum pernah digunakan untuk masuk sebelumnya, pihak tersebut akan butuh verfikasi tambahan sehingga akun Gmail tetap aman.
3. Gunakan Metode 2FA Authentication Selain SMS
Menurut sejumlah pakar keamanan, 2FA authentication menggunakan metode SMS relatif kurang aman dibandingkan sejumlah metode lainnya. Oleh karena itu, setelah mengaktifkan 2FA authentication untuk Gmail, metode yang dipilih sebaiknya selain SMS maupun panggilan telepon.
4. Pastikan Akun Recovery yang Digunakan yang Terkini
Seperti namanya, akun recovery bisa membantu me-recover akun Gmail yang digunakan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, menggunakan akun lawas untuk akun recovery bisa berisiko. Pasalnya, bisa saja akun lawas itu tidak lagi Anda yang menguasainya. Jadi, pastikan akun recovery yang digunakan adalah yang terkini.
5. Periksa Aktivitas Terkini dari Akun Secara Teratur
Periksa aktivitas terkini dari akun Gmail yang digunakan secara teratur. Apabila ada aktivitas mencurigakan, Anda kemungkinan bisa lebih cepat mengetahuinya. Anda pun kemudian bisa mengambil langkah untuk mengamakan akun Gmail tersebut lebih lanjut.
6. Waspada Terhadap E-mail yang Masuk
Salah satu metode serangan siber yang sering digunakan adalah rekayasa sosial. Mengutip PurpleSec, 98% dari serangan siber mengandalkan rekayasa sosial. Seperti telah disebutkan, Google pun menghentikan lebih dari 100 juta e-mail phishing untuk masuk ke inbox Gmail setiap harinya. Jadi, selalu waspada terhadap e-mail yang masuk berhubung bisa saja ada yang merupakan phishing.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR