Aktivitas bot jahat itu terdiri dari pam yang menyumbat kotak masuk email hingga sistem canggih yang melakukan serangan brute force untuk meretas email atau akun online seseorang.
"Dari tahun ke tahun, proporsi lalu lintas bot terus meningkat dan gangguan yang disebabkan oleh otomatisasi berbahaya mengakibatkan risiko bisnis yang nyata - mulai dari masalah reputasi merek hingga berkurangnya penjualan online dan risiko keamanan untuk aplikasi web, aplikasi seluler, dan API," pungkasnya seperti dilansir Tech Radar dan The Independent.
Bikin Regulasi
Selama beberapa bulan terakhir, tercatat makin banyak perusahaan teknologi yang berlomba-lomba menghadirkan inovasi berbasis AI (Artificial Intelligence) yang berguna bagi banyak orang. Contohnya seperti ChatGPT dan Bard AI.
Meski memiliki dampak positif dalam membantu kehidupan sehari-hari, inovasi berbasis teknologi AI juga dinilai mempunyai dampak negatif.
Karena hal itu, Sam Altman, CEO OpenAI, yang merupakan perusahaan pengembang ChatGPT dan DALL-E 2, telah meminta pemerintah AS untuk membuat regulasi terkait teknologi AI dan mendirikan lembaga baru untuk mengontrol perusahaan AI.
Permintaan itu diungkapkan Altman di hadapan komite senat AS pada hari Selasa (16/05/2023) ketika menjelaskan mengenai kemungkinan dan risiko dari teknologi AI.
“Kami berpikir bahwa peraturan dari pemerintah akan sangat penting untuk mengurangi risiko model AI yang semakin kuat,” kata Altman dalam sidang senat AS itu, sebagaimana dikutip dari BBC.com.
Altman menyarankan agar pemerintah AS dapat mempertimbangkan persyaratan lisensi dan pengujian untuk pengembangan dan peluncuran model AI yang dilakukan setiap perusahaan AI.
Ia juga mengusulkan untuk menetapkan seperangkat standar keselamatan dan model AI harus lulus uji khusus sebelum dapat digunakan, serta memungkinkan auditor independen untuk memeriksa model AI sebelum diluncurkan.
Altman sendiri menyoroti potensi AI untuk kemajuan ilmiah, mulai dari penyembuhan kanker hingga pemodelan perubahan iklim, tetapi memperingatkan tentang potensi bahayanya, termasuk disinformasi, diskriminasi, pelecehan, dan penipuan.
Dia juga mengakui bahwa ada dampak yang bisa diakibatkan AI terhadap ekonomi, termasuk kemungkinan bahwa teknologi AI bisa menggantikan beberapa pekerjaan, yang mengarah pada pemecatan di bidang-bidang tertentu.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR