Teknologi generative AI sendiri mulai populer belakangan ini semenjak kemunculan ChatGPT, Dall-E, Stable Diffusion dan lainnya.
Intel memperkenalkan model generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Aurora genAI dalam ajang ISC23.
Aurora genAI dikembangkan khusus untuk penelitian dengan triliunan parameter, hampir enam kali lipat jika dibandingkan ChatGPT yang memiliki 175 juta parameter.
Intel bakal melatih Aurora genAI dengan teks umum, teks penelitian ilmiah, serta data terstruktur dari berbagai ilmu termasuk biologi, kimia, materi, fisika kedokteran, dan sumber-sumber lainnya.
Nantinya Aurore genAI itu akan dimanfaatkan untuk aplikasi penelitian mulai dari mencari molekul dan materi baru, hingga menyarankan eksperimen baru soal biologi, kimia, cuaca, dan lainnya.
Aurora genAI akan menggunakan supercomputer dengan tenaga 2 Exaflop, yang terdiri dari 21.248 CPU Xeon dan 63.744 GPU XEON. Supercomputer Aurora sendiri direncanakan untuk dirilis pada akhir tahun ini.
Keunggulan ChatGPT
OpenAI memperkenalkan dua fitur chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT terbaru yaitu akses ke internet yang memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan tentang topik dan acara terkini.
Fitur kedua adalah plug-in yang memungkinkan ChatGPT terhubung ke layanan pihak ketiga dan mengakses datanya. "Fitur ini membuat ChatGPT makin memanjakan pelanggan dan tak terkalahkan," tulis perwakilan OpenAI.
Saat ini database dan kemampuan ChatGPT hanya sampai September 2021. Artinya, ChatGPT tidak mampu menjawab pertanyaan apa pun tentang peristiwa yang terjadi saat ini. Misalnya, jika Anda bertanya kepada ChatGPT tentang invasi Rusia ke Ukraina, ChatGPT tidak mengetahui peristiwa tersebut.
Dengan fitur akses ke internet, ChatGPT dapat menjelajahi web untuk menjawab pertanyaan tentang topik dan acara terkini. Hal itu membuat ChatGPT tetap mengikuti perkembangan terkini dan memberikan informasi yang lebih akurat kepada pengguna.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR