Cermat melihat kebutuhan pasar saat ini, ICS Compute menghadirkan solusi retail berbasis teknologi artificial intelligence, SmartAI Shop.
Membekal berbagai teknologi AWS, yakni Amazon Recognition, AWS Amazon SageMaker, AWS IoT, dan Amazon Managed Service for Grafana, SmartAI Shop dijanjikan ICS Compute akan membawa pengalaman belanja yang revolusioner kepada pelanggan.
Dibangun di Atas Layanan Cloud
Bagaimana cara kerja SmartAI Shop? Pertama, dengan layanan pengenalan wajah Amazon Recognition, kiosk retail ini akan mengidentifikasi pelanggan secara individual saat mereka memasuki toko.
Berdasarkan informasi sejarah belanja dan preferensi pelanggan yang terdeteksi, solusi kiosk AI ini dapat memberikan rekomendasi produk yang tepat.
Budhi Wibawa, Founder dan CEO ICS Compute, menjelaskan, dengan pengalaman belanja yang lebih personal dan sesuai preferensi, pengalaman pelanggan akan meningkat.
SmartAI Shop juga memanfaatkan layanan core AI milik AWS, yaitu Amazon SageMaker. Dengan analisis data yang kuat, kiosk ini dapat mempelajari pola belanja pelanggan dan melakukan prediksi tren belanja di masa depan. Hal ini memungkinkan pemilik toko untuk mengoptimalkan stok produk, mengatur penawaran khusus, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Dalam hal pemantauan dan analisis data, SmartAI Shop memanfaatkan teknologi IoT dari AWS dengan menggunakan sensor suhu dan sensor kelembapan, yang nantinya akan termonitor melalui Amazon Managed Service for Grafana. Teknologi ini untuk memastikan kondisi dan mutu produk terjaga dengan baik.
Budhi menyampaikan bahwa SmartAI Shop merupakan platform yang bisa diintegrasikan dengan solusi-solusi yang ada di backend. "Jadi bukan hanya berupa mesin vending, seperti yang kami demonstrasikan saat ini," imbuhnya.
Transformasi ke Fungsi Advanced di Cloud
Budhi Wibawa menuturkan pengembangan solusi SmartAI Shop ini tak lepas dari tren perkembangan cloud computing saat ini.
Secara global, pasar cloud computing juga tumbuh signifikan. Menurut data International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia diprediksi akan tembus angka US$1,3 miliar pada tahun 2025, dengan CAGR sebesar 28,1 persen selama 2020-2025.
"Selain itu, IDC juga memperkirakan services dan fungsi-fungsi advanced dalam cloud computing akan meningkat," ujar Budhi. Dan menurutnya, pasar Indonesia masuk tahap adopsi cloud, untuk selanjutnya pada tahun 2025, memasuki tahap cloud transformation.
"Yang artinya perusahaan-perusahaa pengguna cloud tersebut bertransformasi ke fungsi-fungsi advanced yang bisa dilakukan dengan cloud, misalnya AI, machine learning, data analytics, yang disebut sebagai serverless," Budhi menambahkan.
Kini, ICS juga tengah mengembangkan produk-produk yang memanfaatkan AI dan machine learning, seperti Face Recognition, Object Detection, TextTrack, OCR, dan lebih banyak lagi.
Selain itu, ICS fokus memanfaatkan AWS IoT untuk membantu pelanggan yang membutuhkan solusi berbasis cloud untuk memonitor device maupun sensor IoT-nya masing-masing.
ICS Compute menargetkan untuk meluncurkan solusi dengan fitur dan fungsi advanced ini di akhir tahun ini. Selain retail, sektor manufaktur, industri jasa keuangan, dan healthcare menjadi target ICS Compute untuk berbagai solusi berbasis teknologi terkini dan cloud
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR