Kini diprediksikan tuntutan kebutuhan energi listrik tahunan dari pusat data akan melonjak hingga 3,000 TWh pada 2030.
Menurut laporan Energy Flow Balance oleh Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi energi listrik domestik bersih Indonesia adalah 9.163 PJ (Petajoule).
Sebaliknya, di sisi pasokan energi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki akses terhadap 21.207 PJ sumber energi alam di tahun 2020, termasuk sumber energi fosil dan yang terbarukan.
Hasilnya, total jumlah energi yang dapat dihasilkan secara alami jauh melebihi total konsumsi energi untuk keperluan rumah tangga.
Kini, upaya keberlanjutan sebuah bisnis menjadi lebih dari sekadar tren belaka. Kunci dari upaya keberlanjutan adalah dengan mencapai titik keseimbangan antara lingkup digital dan lingkungan, serta untuk memastikan operasional pusat data dapat dilakukan dengan wawasan keberlanjutan sesuai persyaratan bisnis. Keseimbangan ini tidak hanya dapat dicapai, tetapi juga lebih disukai.
Meningkatnya Tuntutan untuk Solusi Keberlanjutan
Meskipun begitu, tentu ada jalan untuk memperbaiki keseimbangan tersebut. Satu solusi yang menjanjikan terletak pada bagaimana kita dapat merangkul sumber energi terbarukan.
Sejumlah sumber energi alternatif; seperti tenaga surya, angin, dan air, menawarkan energi bersih yang secara signifikan dapat mengurangi dampak lingkungan dari emisi pusat data.
Dengan peralihan ini, bisnis tidak hanya dapat mengurangi emisi dari karbon, tetapi juga memastikan penghematan biaya jangka panjang dan ketahanan energi.
Hingga saat ini, sudah banyak perusahaan yang melihat adanya kebutuhan untuk dekarbonisasi dan menetapkan tujuan khusus terkait Lingkungan, Sosial, & Tata Kelola (ESG), terutama karena berkembangnya kesadaran bahwa kita sebagai manusia terus menghasilkan risiko kerusakan pada planet ini dengan penggunaan pembangkit energi berbasis karbon yang berlebihan.
Dengan dekarbonasi pusat data melalui infrastruktur yang lebih baik, kinerja sistem dapat ditingkatkan, emisi dapat dikurangi, dan juga penghematan biaya.
Solusi Alternatif untuk Pusat Data
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR