Di antara warga Asia Pasifik, masyarakat Indonesia memiliki tingkat kesadaran tertinggi terkait penggunaan data konsumen oleh brand, menurut studi terbaru Twilio.
Dalam studi tersebut, platform interaksi dengan pelanggan Twilio menemukan, 68% konsumen Indonesia setidaknya memiliki tingkat kesadaran tentang bagaimana brand-brand menggunakan data konsumen. Dan 34% di antaranya mengeklaim bahwa mereka memiliki pengetahuan penuh tentang bagaimana informasi atau data tersebut dimanfaatkan oleh brand.
Masih berdasarkan studi yang sama, konsumen Indonesia ternyata juga memiliki tingkat kenyamanan yang relatif tinggi dalam berbagi data pribadi dengan brand asalkan ada jaminan transparansi dan kustomisasi. Hal ini, menurut Twilio, karena sebagian besar konsumen Indonesia menghargai interaksi yang personal.
Studi bertajuk The Consumer Data Revolution in Asia Pacific dari Twilio ini mengeksplorasi preferensi, sikap, dan harapan konsumen dalam berbagi data, serta menyoroti peluang bagi pemilik brand untuk memperkuat kepercayaan konsumen di masa depan ketika tidak ada lagi cookie. Laporan ini menganalisis temuan dari total 1500 konsumen di wilayah Asia Pasifik yang berasal dari Singapura, Hong Kong, Australia, Filipina, Jepang, serta termasuk 250 responden dari Indonesia.
Transparansi Hapus Kekhawatiran Tentang Data
Twilio menemukan bahwa bagi responden di Asia Pasifik, pengalaman yang baik dan kebijakan yang transparan terbukti menjadi dua faktor utama yang mendorong mereka berbagi data. Artinya, praktik pengumpulan data pihak pertama sangat penting untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dengan pelanggan.
Temuan lain adalah adanya sikap skeptis terhadap penggunaan data oleh pihak ketiga dan kemauan umum konsumen untuk berbagi data dengan brand-brand tepercaya dalam situasi yang tepat.
Secara regional, lebih dari 6 dari 10 konsumen bersedia berinteraksi dengan brand-brand yang memperoleh data langsung dari konsumen. Di Indonesia, sebanyak 89% konsumen di Indonesia percaya bahwa melakukan personalisasi interaksi dengan brand akan menambah nilai pada pengalaman pelanggan. Angka ini merupakan persentase tertinggi di seluruh kawasan.
Selain itu, 52% pelanggan di Indonesia menyatakan tidak keberatan mengungkapkan data-data demografi, dan 49% bersedia membagikan data riwayat pembelian.
Twilio menilai, tingginya tingkat kenyamanan konsumen Indonesia dalam berbagi data dengan brand ini terkait dengan tingkat kesadarannya tentang data yang cukup tinggi.
Terkait saluran untuk berbagai data, situs web resmi dan akun media sosial merupakan dua saluran yang terbanyak digunakan. Sebanyak 82% dan 59% konsumen bersedia berbagi informasi melalui masing-masing media tersebut. Konsumen di Indonesia juga bersedia berbagi data pribadi dengan organisasi penyedia layanan finansial dan kesehatan.
Namun, meskipun konsumen Indonesia cukup terbuka dan merasa nyaman berbagi data, mereka ternyata juga mengharapkan brand untuk lebih transparan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR