Riwayat chat di WhatsApp Channels juga tidak akan tersimpan selamanya. “Kami hanya akan menyimpan riwayat saluran di server hingga 30 hari dan kami akan menambahkan cara untuk menghilangkan pembaruan lebih cepat dari perangkat pengikut. Admin juga akan memiliki opsi untuk memblokir tangkapan layar dan pesan yang diteruskan dari channel mereka,” kata WhatsApp.
WhatsApp juga akan memberikan kemampuan kepada admin untuk memutuskan siapa saja yang dapat mengikuti channel mereka dan apakah mereka ingin channel mereka dapat ditemukan di direktori atau tidak.
Mengingat bahwa tujuan fitur ini adalah untuk menjangkau audiens yang luas, WhatsApp Channels tidak dienkripsi end-to-end secara default.
“Kami melihat ada beberapa kasus di mana saluran terenkripsi end-to-end untuk audiens terbatas mungkin dapat diterapkan, seperti organisasi nirlaba atau organisasi kesehatan, dan kami juga sedang menjajaki hal ini sebagai opsi di masa depan,” kata WhatsApp.
Diketahui, sudah ada beberapa mitra internasional yang bergabung ke WhatsApp Channels, seperti Komite Penyelamat Internasional (IRC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga tim sepak bola seperti FC Barcelona dan Manchester City.
WhatsApp Channels kini masih tersedia secara terbatas untuk pengguna WhatsApp di negara Singapura dan Kolombia. Dalam beberapa bulan mendatang, fitur ini juga akan diperluas ke lebih banyak negara, kemungkinan termasuk Indonesia.
Baca Juga: Nih, Delapan Fitur untuk Tingkatkan Keamanan Pengguna di WhatsApp
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR