McKinsey Global Institute melaporkan teknologi AI generatif memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di masa depan.
McKinsey memprediksi teknologi AI akan memberikan kontribusi senilai USD4,4 triliun atau Rp61.600 triliun ke ekonomi global setiap tahunnya.
Laporan McKinsey adalah salah satu dari sedikit laporan yang mengukur dampak jangka panjang AI generatif terhadap perekonomian. Laporan itu muncul ketika Silicon Valley dilanda antusiasme yang tinggi terhadap perangkat AI generatif seperti ChatGPT dan Google Bard.
Sebagai contoh kasus, teknologi AI generatif seperti chatbot AI ChatGPT dapat meningkatkan produktivitas dengan menghemat 60 hingga 70 persen waktu pekerja melalui otomatisasi pekerjaan. Bahkan, setengah dari seluruh pekerjaan akan diotomatisasi antara tahun 2030 dan 2060.
McKinsey memperkirakan teknologi AI generatif akan mengotomatisasi setengah dari semua pekerjaan antara tahun 2035 dan 2075.
"AI generatif memiliki potensi untuk mengubah anatomi pekerjaan, meningkatkan kemampuan pekerja individu dengan mengotomatisasi beberapa aktivitas individu mereka," kata laporan itu seperti dilansir The New York Times.
Banyak perdebatan tentang dampak teknologi AI bagi kehidupan manusia, ada kalangan yang mengatakan AI dapat menggantikan pekerjaan manusia dan ada juga ya optmistis teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas individu.
Goldman Sachs merilis sebuah laporan yang memperingatkan bahwa A.I. dapat menyebabkan gangguan pada pekerja dan beberapa perusahaan akan mendapatkan lebih banyak manfaat dari teknologi ini dibandingkan perusahaan lainnya.
Pada April, seorang peneliti dari Stanford dan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology merilis sebuah studi yang menunjukkan bahwa A.I. generatif dapat meningkatkan produktivitas operator call center yang tidak berpengalaman sebesar 35 persen.
Kesimpulan apa pun tentang dampak teknologi ini mungkin masih terlalu dini. David Autor, seorang profesor ekonomi di M.I.T. memperingatkan bahwa A.I. generatif "tidak akan seajaib yang diklaim orang."
"Kita masih berada di tahap awal," tambahnya.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR